Handicraft Center kok judulnya 'Pondok Dahar Lauk Jogja'? Mmmm... nama memang tidak perlu literally nyambung, kan? Bisa karena kami memang berasal dari Jogja, bisa juga karena memang pusat hobi kami ini dirintis dari rumah makan mungil kami, Pondok Dahar Lauk Jogja (back to 2011)...
However, pusat hobi kami ini berkarya dalam aneka handicraft
Jogja seperti bambu ulir cendani, vas & meja set gerabah Kasongan, vas kayu minimalis, serta rupa-rupa handicraft yang tak mesti berlabel 'Jogja' semisal bunga rangkai aneka jenis, ranting hias, lukisan bunga, pigura 3D, serta buah & pohon topiary artificial.
Pokoknya Jogja and Florist Enthusiast untuk Anda yang berkediaman di Bekasi dan sekitarnya...

Untuk navigasi cepat ke 'KATALOG UPDATE TERAKHIR' kami, klik di sini...

header gambar laukkita

Hot Items

HOT ITEMS :
* Handicraft Bambu Ulir : Bambu Ulir Cendani Aneka Model
* Handicraft Vas Gerabah : Vas Gerabah Aneka Model
* Handicraft Ranting Hias : Ranting Inul Aneka Model

Kamis, 05 September 2013

Metode Terus Bertanya Untuk Menemukan Jawaban (Lima Kenapa)

Pertanyaan adalah gerbang kebenaran.

Pertanyaan adalah senjata bagi mereka yang mau berpikir dan mau menyingkirkan lapisan yang menutupi fakta sebenarnya. Di Toyota Motor Corporation, pertanyaan adalah cara utama menginvestigasi masalah selama bertahun-tahun, sejak masa awal Toyota Production System (TPS). Taiichi Ohno (mantan executive vice president Toyota, tokoh kunci pengembangan sistem manufaktur TPS, ciri khas Toyota) sering berbicara tentang menjangkau akar penyebab masalah melalui teknik yang awalnya digunakan oleh para ahli teknik pengembangan produk. Upaya ini meliputi mengajukan pertanyaan untuk mengakses lapisan kebenaran yang lebih dalam, yang di Toyota dikenal sebagai 'Five Whys' (Lima Kenapa).

Koleksi Gerabah Desain Asimetris


Lima Kenapa adalah adalah metode sederhana tetapi sangat efektif untuk mengungkap permasalahan. Pertanyaan berlapis membuat anggota tim berpikir di bawah permukaan sebuah masalah dn mempertimbangkan untaian reaksi berbagai konsekuensi yang mengarah pada sumber masalah hakiki.
Mantan president dan CEO Toyota Motor Manufacturing North America, Inc., Teruyuki Minoura, dulu acap berbicara tentang caranya belajar nilai serta metode Lima Kenapa dari Ohno. Kisah yang melegenda adalah ketika Ohno menggambar satu lingkaran di atas lantai di tengah fasilitas produksi yang sesak dan menyuruhnya berdiri selama beberapa jam di dalam lingkaran itu. Mengamati kesibukan di sekelilingnya sembari berdiri sendiri tanpa berbuat apa pun memaksa Minoura mengajukan berbagai pertanyaan menohok tentang apa yang sebelumnya dipandang sebagai 'business as usual' : Kenapa pekerja harus berjalan delapan langkah jika sebenarnya hanya empat langkah yang dibutuhkan? Kenapa komponen tiba di tempat produksi sebelum pekerja membutuhkannya?
Minoura akhirnya paham akan pentingnya mencari fakta lewat pertanyaan. Intinya : satu atau dua pertanyaan belum cukup. Mengulang-ulang pertanyaan melalui lima jenjang investigasi biasanya mengungkap sumber sebenarnya dari suatu masalah, yang kemudian menjadi nama teknik Lima Kenapa milik Toyota. 
Vas Gerabah Finishing Kaca

Metode ini lebih dari sekedar pertanyaan 'Kenapa' berulang kali yang diajukan penanya sampai jawaban yang ada, seringkali tanpa diduga, mencapai akar penyebab masalah, baik masalah teknis/bisnis hingga masalah sehari-hari di rumah yang bahkan dapat kita semua aplikasikan...

Contoh Lima Kenapa dalam bisnis :
1. Kenapa mesin itu berhenti mendadak? Karena sekringnya putus.
2. kenapa sekringnya putus? Karena sekring yang digunakan bukan yang seharusnya.
3. Kenapa sekring yang digunakan salah? Karena salah satu teknisi memasangnya di sana.
4. Kenapa teknisi itu melakukannya? Karena petugas gudang memberinya sekring yang salah.
5. Kenapa? Karena kotak persediaan sekring diberi label yang salah.

Contoh Lima Kenapa di rumah :
1. Kenapa kamu pulang terlambat? Karena saya kehabisan bensin.
2. Kenapa kehabisan bensin? Karena uang saya habis.
3. Kenapa? Karena saya pergi ke mall.
4. Kenapa? Karena saya harus membeli sepatu baru.
5. Kenapa? Karena sepatu saya kamu pinjam tidak kembali-kembali.
6. Kenapa... what the??!!???**%%$$###  

Sangat tidak ada salahnya mencoba mengaplikasikan metode Lima Kenapa ini di rumah kita masing-masing. Kami sudah mempraktikkannya, dan cukup terkejut dengan betapa banyaknya akar masalah yang sebenarnya yang dapat diungkap...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar