Kalau menyebut nama Ingvar Kamprad banyak orang yang masih asing.
Tapi begitu mendengar nama IKEA, semua akan berkata : "Ternyata, pemiliknya
dia".
Lahir dan besar di pelosok desa dekat perkebunan tak
meredupkan mimpi Ingvar Kamprad untuk menjadi seorang pengusaha dan
membesarkan bisnisnya. Sejak kecil dia sangat menyadari bahwa dirinya
ingin sekali mengembangkan bisnis sendiri.
Sejak kecil Kamprad
sudah mulai berjualan korek api pada tetangga-tetangganya. Dia juga
terkenal menjual korek api dengan harga yang lebih murah dibanding
lainnya. Siapa yang akan menyangka bocah penjual korek api tersebut bisa
menjadi bos salah satu perusahaan riteler terbesar di dunia, IKEA. Melihat logo dan eksterior toko-toko IKEA yang didominasi warna biru-kuning, semua orang akan langsung mengaitkannya dengan Swedia.
Kamprad
dilahirkan di Swedia Selatan pada 1926. Dia dibesarkan di sebuah
perkebunan bernama Elmtaryd dekat desa kecil Agunnaryd. Meski dibesarkan
dari keluarga yang kekurangan secara ekonomi, dari Kamprad kecil selalu
bermimpi untuk mengembangkan bisnis.
Pada usia 5 tahun, Kamprad
mulai menjual korek api ke tetangga-tetangga di sekitar rumahnya. Di
usianya yang ke-7, Kamprad kecil sudah bisa mengayuh sepeda sendiri. Dia
pun berkeliling menjual korek api dari pintu ke pintu. Jalan bisnisnya
memperoleh kemudahan, dia menemukan tempat di mana dirinya bisa membeli
satu pak korek api dengan harga yang jauh lebih miring di Stockholm.
Seperti dilansir dari Liputan6.com,
Kamprad kecil menjual korek api tersebut dengan harga rendah dan masih
memperoleh laba yang cukup. Setelah sukses menjual korek api, dia
memperbanyak produk yang dijualnya. Dia lalu mulai menjual ikan,
dekorasi pohon Natal, bibit tanaman hingga alat tulis seperti pulpen dan
pensil.
Hidupnya mulai berubah saat usia 17 tahun, ayahnya
menghadiahi Kamprad sejumlah uang karena dia berhasil menyelesaikan
sekolahnya dengan baik. Uang tersebut digunakannya untuk membangun
bisnisnya sendiri. Bisnis tersebut kini dikenal dunia dengan sebutan
IKEA, salah satu perusahaan swasta terbesar di dunia.
Bicara
tentang asal usul perusahaan tersebut, nama IKEA berasal dari inisial
nama pendirinya. Tak hanya itu, dalam IKEA juga terdapat singkatan desa
tempat Kamprad lahir dan dibesarkan. IKEA merupakan singkatan dari
Ingvar Kamprad Elmtaryd dan Agunnaryd. IKEA menjual alat tulis, bingkai
foto, taplak meja, jam tangan, perhiasan dan berbagai benda lainnya.
Mengadopsi
gaya berjualannya saat kecil, Kamprad tak lantas mematok harga tinggi,
dia berusaha menjualnya dengan harga murah. Dia juga selalu bekerja
keras mengenali dan memenuhi keinginan masyarakat. Produknya dikenal
masyarakat sekitar selalu lebih murah dibanding produk serupa yang
dijual orang lain.
Pada 1945, untuk pertama kalinya IKEA memiliki
iklan. Bisnis kecil Kamprad berhasil menumbuhkan kemampuannya untuk
mempengaruhi orang lain. Dia lalu mulai mengiklankan produknya lewat
surat kabar lokal dan juga menerima jasa pesan antar. Gerobak pengangkut
susu digunakannya untuk mengantar sejumlah produk ke perumahan dekat
stasiun di desanya.
Sayap bisnisnya kian melebar mengingat Kamprad
yang sangat gigih memperjuangkan bisnisnya. Pada 1948, sejumlah
furnitur diproduksi para pekerja lokal di sekitar hutan dekat rumahnya.
Kamprad pun mulai memasukannya sebagai salah satu barang jualan IKEA.
Masyarakat menanggapinya positif dan berharap adanya perluasan dan
pendirian cabang baru.
Mengingat banyaknya produk yang dijual,
Kamprad menerbitkan katalog pertama IKEA pada 1951. Saat ini katalog di
tempat penjualan atau toko tentu bukan hal yang istimewa. Namun saat
itu, Kamprad membuat daftar barang jualan dalam katalog tersebut.
Hobinya
berbisnis membuahkan hasil baru saat untuk pertama kalinya showroom
furnitur. Momen ini merupakan yang paling penting bagi IKEA mengingat
untuk pertama kalinya masyarakat bisa melihat dan menyentuh furnitur
rumah hasil produksi perubahan tersebut sebelum memesannya. Dengan
membuka showroom tersebut, IKEA benar-benar menunjukkan kualitas dan
fungsi produknya dengan harga yang miring.
Bagi Kamprad, inovasi
adalah kesuksesan. Masyarakan memilih sejumlah produk dengan nilai uang.
Bisnisnya yang kian berkembang mendapat tekanan dari para kompetitor
yang berusaha memboikot produknya. IKEA pun memutuskan untuk merancang
furniturnya sendiri. Akhirnya dia dan jajarannya berhasil menemukan
konsep baru untuk menjalankan bisnisnya tanpa bersinggungan dengan para
pesaingnya.
IKEA membuka toko pertamanya seluar 6.700 merter
persegi untuk menjual peralatan rumah tangga. Saat itu perusahaannya
memiliki jumlah furnitur terbanyak di kawasan Scandinavia. Peningkatan
jumlah produk dan kegiatan jual beli membuatnya terus merekrut karyawan
baru. IKEA pun menerima karyawan ke-100 nya pada 1959.
Di tahun
1960-an IKEA mulai menerapkan serangkaian konsep bisnis baru. Di tahun
1980-an, IKEA yang didirikan Kamprad ini mulai merambah pasar
internasional seperti Amerika Serikat (AS), Italia dan Inggris. IKEA
mulai memasuki era modern dan mengubah sedikit konsep perdagangannya.
Bisnis
yang kelahirannya dibidani Kamprad ini berkembang dengan sangat pesat.
Belum lagi lingkungan ekonomi saat itu memberi angin segar bagi usaha
IKEA. Para penerus IKEA fokus untuk memenuhi kebutuhan para keluarga.
Beberapa penyesuaian dilakukan untuk memenuhi ekspektasi anak dan
keluarganya dari segi pemilihan furnitur.
Memasuki abad ke-21,
IKEA melebarkan sayap bisnisnya ke Jepang dan Rusia. Semua kelengkapan
kamar tidur dan dapir tersebut diamati dan dipelajari guna mendapatkan
furnitur yang sesuai dengan keluarga, baik anak atau dewasa. Pada
periode ini, hubungan IKEA dengan beberapa perusahaan bisnis lain terus
meningkat.
Sekarang, pria 87 tahun yang pernah menjadi bocah
penjual korek api tersebut telah menjadi miliarder lewat IKEA yang
didirikannya. Perusahaan tersebut memiliki 200 toko di 40 negara,
mempekerjakan 75 ribu pegawai dan menghasilkan penjualan senilai US$ 12
miliar per tahun.
Saat ini dengan kekayaan mencapai US$ 3,3
miliar, Kamprad menempati posisi ke-10 orang terkaya di Swedia. Tak
hanya itu, Kamprad pun menjadi salah satu orang terkaya versi Forbes di
urutan 412.
Kamprad telah tinggal di Epalinges, Swiss sejak 1976.
Pria berusia 87 tahun ini diketahui memiliki empat anak. Seumur
hidupnya, Kamprad telah menikah dua kali. Pada pernikahan pertamanya
dengan Kerstin Wadling, dia mengadopsi seorang anak bernama Annika
Kihlbom. Namun pernikahannya tersebut kandas setelah keduanya memutuskan
bercerai pada 1961. Hak asuh Annika pun diperoleh mantan istrinya
tersebut.
Sementara dari pernikahan keduanya dengan Margaretha
Stennert, dia memiliki tiga orang anak laki-laki, yaitu Peter, Jonas,
dan Mathias. Istri keduanya itu wafat pada 2011 dan kini Kamprad menjadi
duda. Ketiga anak laki-lakinya tersebut diprediksi akan melanjutkan
usaha multinasional milik ayahnya tersebut. Hingga saat ini seperempat
warga dunia sudah bisa mengakses toko-toko IKEA. (as)
Sumber : ciputra entrepreneurship
Tidak ada komentar:
Posting Komentar