Handicraft Center kok judulnya 'Pondok Dahar Lauk Jogja'? Mmmm... nama memang tidak perlu literally nyambung, kan? Bisa karena kami memang berasal dari Jogja, bisa juga karena memang pusat hobi kami ini dirintis dari rumah makan mungil kami, Pondok Dahar Lauk Jogja (back to 2011)...
However, pusat hobi kami ini berkarya dalam aneka handicraft
Jogja seperti bambu ulir cendani, vas & meja set gerabah Kasongan, vas kayu minimalis, serta rupa-rupa handicraft yang tak mesti berlabel 'Jogja' semisal bunga rangkai aneka jenis, ranting hias, lukisan bunga, pigura 3D, serta buah & pohon topiary artificial.
Pokoknya Jogja and Florist Enthusiast untuk Anda yang berkediaman di Bekasi dan sekitarnya...

Untuk navigasi cepat ke 'KATALOG UPDATE TERAKHIR' kami, klik di sini...

header gambar laukkita

Hot Items

HOT ITEMS :
* Handicraft Bambu Ulir : Bambu Ulir Cendani Aneka Model
* Handicraft Vas Gerabah : Vas Gerabah Aneka Model
* Handicraft Ranting Hias : Ranting Inul Aneka Model

Rabu, 07 November 2018

Jalan-Jalan ke Dieng : Kolam Air Hangat D'Qiano Water Park


Setelah sebelumnya berkunjung sekaligus sarapan di lokasi Gardu Pandang Dieng (recommended dan jelas boleh dicoba sarapan di Resto HD Argo Baito yang memiliki view sangat amazing, kami berpindah lokasi ke kawasan barat dataran tinggi Dieng, tepatnya D'Qiano Hot Spring Waterpark yang berjarak 4,6 km dari Landmark Dieng.

3. D'Qiano Waterpark
Kontur jalan ke D'Qiano tentunya berbukit-bukit, dengan kondisi jalan cukup mulus tetapi di beberapa trek terbilang sempit. Inilah mengapa bus-bus pariwisata ukuran besar tidak diperbolehkan masuk  ke Dieng.
Selain tentunya karena kondisi jalan di sini umumnya tidak lebar, kontur lingkungan yang naik-turun juga dinilai beresiko bagi bus-bus besar. Sementara bus ukuran kecil masih diperbolehkan berseliweran di kawasan ini.
Anggrek bulan isi 6 tangkai dengan vas kayu, detil klik di sini...
Kami mengambil rute Jl. Kepakisan, terus melewati lokasi Kawah Sileri di sebelah kanan jalan, lanjut lagi sedikit hingga tiba di D'Qiano. Waterpark berada di sisi kiri jalan, sementara area parkir mobil berada di sisi kanannya. Pukul 10:14 kami sudah tiba di sini.
Sebenarnya jika mau, Anda juga bisa menggabungkan kunjungan ke D'Qiano dengan Kawah Sileri. Namun ketika itu karena anak-anak kurang tertarik dengan wisata kawah yang beraroma belerang cukup menyengat - dan karena kami memang akan menyambangi Kawah Sikidang yang tipenya sama - maka kami melewatkan Kawah Sileri dari daftar kunjungan.

Dari arah kedatangan, bangunan D'Qiano terlihat cukup mencolok di sebuah lembah seperti foto di atas. Saat itu meski tidak banyak, sudah terlihat beberapa pengunjung lain telah berada di sana.

Harga tiket masuk D'Qiano adalah Rp. 25.000/orang, sementara tiket parkir mobilnya Rp. 5000. Sewa saung juga Rp. 25.000.

D'Qiano sebenarnya juga menyediakan fasilitas kamar penginapan (resort) bagi Anda yang ingin berendam di kolam air hangat hingga malam hari. Tadinya kami sudah berencana menginap di sini, tetapi kemudian kami mengubah rencana dengan menginap di Desa Sembungan yang berada dekat Bukit Sikunir. 
Ada plus-minusnya sih : di D'Qiano kita bisa puas bermain air hangat dan menikmati sunset dari waterpark tertinggi di pulau Jawa ini, tetapi kita harus berangkat lebih pagi jika ingin berburu sunrise di Bukit Sikunir. Akhirnya setelah menimbang-nimbang, mengingat tujuan utama kami ke Dieng memang untuk melihat golden sunrise Sikunir, akhirnya kami memilih menginap di Sembungan.
Kamar di D'Qiano terletak di lantai atas bangunan berwarna kuning seperti terlihat pada foto di atas. Terdapat setidaknya 4 kamar berjejer. Tetapi dari luar kok kondisinya seperti biasa-biasa saja, ya?
Kami sempat berkomunikasi via WA dengan staf D'Qiano (+62 813-2999-2339) harga kamar Family (double) berkapasitas 4 orang adalah Rp. 800.000/malam, sedangkan kamar Deluxe (single) berkapasitas 2 orang adalah Rp. 500.000/malam. Rate itu sudah termasuk sarapan pagi dan tiket masuk ke kolam air hangat sesuai jumlah/kapasitas kamar masing-masing. Extra bed tersedia seharga Rp. 100.000.

Setelah berganti pakaian renang, kami segera mencoba merasakan level panasnya kolam D'Qiano yang ternyata memang sangat pas hangatnya untuk berendam di tengah udara sejuk Dieng. 
Benar deh... kalau sudah berendam di dalam kolam berair kehijauan ini, dijamin kita akan malas untuk keluar lagi.
Oh iya.... tips untuk Anda yang menginap di kamar D'Qiano dan hendak berendam air hangat pada malam hari : bawalah handuk dan pakaian kering yang hangat ke tepi kolam. Benar bahwa selama Anda berendam di kolam, Anda tidak akan merasa kedinginan. Tetapi begitu Anda keluar dari kolam, maknyus-nya tusukan udara malam Dieng yang berkisar di 10 derajat C pasti membuat Anda membeku. Terbayang bagaimana dinginnya jika Anda terpaksa harus berjalan dengan pakaian basah dari kolam ke kamar yang jaraknya cukup jauh itu... whidhiw!

D'Qiano memiliki seluncuran yang cukup baik sebenarnya. Kita harus naik ke menara yang terbuat dari beton untuk menjajal seluncuran ini (foto di atas). Sayangnya pada saat kami berkunjung ke sana, tidak ada aliran air yang biasanya sengaja terus dialirkan dari atas seluncuran agar jalur fiberglass itu selalu licin dan kita dapat meluncur dengan lancar. Karena tidak ada air yang dialirkan, maka jangan tanya bagaimana seretnya seluncuran itu. Kita bahkan harus berjalan di atasnya agar dapat bergerak ke bawah. 
Satu hal lagi adalah lumut yang tumbuh di lantai sekitar menara. Selalu ekstra hati-hati berjalan di sini karena lumut itu sangat licin. Suami kami sempat terpeleset jatuh akibat lumut yang cukup tebal itu.
Lantai sekitar kolam terbuat dari campuran antara ubin/keramik dan plesteran semen. Khusus untuk bagian plesteran semen, sayangnya terlihat sudah pecah-pecah di beberapa tempat dan cukup beresiko mencederai kaki. Hati-hatilah selalu ketika beraktivitas di lantai plesteran ini. 

Selain seluncuran yang cukup tinggi tadi, terdapat pula fasilitas lain yang lebih kecil dan ditujukan bagi anak-anak seperti foto di atas. Kolam untuk anak-anak berbentuk bulat tersebut cukup dangkal. Memang aman bagi anak kecil, tetapi membuat temperatur air hangat di kolam ini terasa agak dingin.

Di sekeliling kolam anak terdapat kolam arus yang bagusnya juga berair hangat seperti foto di atas..Di sebelah kanan foto terdapat lembah yang cukup dalam karena rupanya lokasi D'Qiano memang berupa tanah miring. Memang tidak terlihat pada foto, tetapi di seberang lembah ini terlihat kepulan asap yang tampaknya berasal dari salah satu stasiun pembangkit listrik tenaga panas bumi yang tersebar di seputaran Dieng Plateau.

D'Qiano tampaknya memposisikan view ke lembah yang memang cantik ini sebagai lokasi selfie bagi para pengunjung. Kami melihat setidaknya landmark D'Qiano dengan properti sepeda ontel (foto atas-kiri) dan bahkan properti boneka pengendara sepeda ontel yang cukup tinggi dari permukaan tanah (foto atas-kanan). Menarik juga!!! 

Selain kolam ank berbentuk bulat tadi, D'Qiano memiliki kolam air hangat utama berbentuk persegi panjang yang lebih besar, tetapi cukup dalam untuk anak-anak, yaitu mencapai 120cm, bahkan terdapat bagian kolam yang lebih dalam lagi untuk orang dewasa yang bisa berenang. Anak-anak harus selalu dalam pengawasan orang tua jika sedang berendam di sini.
Terletak di sebelah kolam utama, terdapat dua buah kolam jaccuzi berbentuk segi delapan yang memiliki undakan serupa tempat duduk di sekelilingnya seperti pada foto di sebelah kanan. Pengunjung bisa duduk-duduk di sini untuk menikmati air hangat yang temperaturnya terasa sedikit lebih panas daripada kolam utama. 
Di pojok kiri atas foto tersebut tampak bangunan ruang ganti pakaian dan bilas/toilet berwarna kuning. Bagusnya lagi, air untuk sekedar bilas dan toilet di sini pun serba hangat!

Sumber air panas D'Qiano sama dengan dapur Kawah Sileri. Kepulan asap Sileri terlihat jelas dari balik pagar kolam jacuzzi D'Qiano. seperti pada foto di sebelah bawah-kanan. Sementara kolam utama berbentuk persegi panjang D'Qiano tampak pada foto di sebelah bawah-kiri. Di latar belakang tampak berjajar beberapa saung yang disewakan pada para pengunjung.
Secara keseluruhan konjungan kami ke D'Qiano ini memuaskan. Seru dan fun pokoknya! Anak-anak pun dijamin suka diajak ke sini. Recommended!!!




Well, meski pun sebenarnya masih ingin berlama-lama di sini, tetapi karena jadwal kami hari itu masih cukup padat, kami pun berbilas dan bersiap untuk pindah ke spot berikutnya. Waktu sudah menunjukkan pukul 13:41 ketika kami shalat zuhur jamak takdim dengan ashar di Masjid Al-Muhajirin yang berada di area parkir D'Qiano (foto di bawah). Berarti total sekitar 3 jam kami berada di sini. Masjid Al-Muhajirin ini cukup luas, bersih, tenang, dan tentunya adem beneeer...

Lokasi berikutnya yang kami datangi adalah Kompleks Candi Arjuna dan Candi Bima. Dari kawasan Kepakisan, letak Kompleks candi-candi Hindu kuno ini sudah mengarah ke selatan, mendekati Desa Sembungan yang merupakan desa dengan letak paling tinggi di pulau Jawa, di mana kami akan menginap malam itu...

Video Harga Tiket Wisata Dieng (Lengkap) Youtube


Tidak ada komentar:

Posting Komentar