Handicraft Center kok judulnya 'Pondok Dahar Lauk Jogja'? Mmmm... nama memang tidak perlu literally nyambung, kan? Bisa karena kami memang berasal dari Jogja, bisa juga karena memang pusat hobi kami ini dirintis dari rumah makan mungil kami, Pondok Dahar Lauk Jogja (back to 2011)...
However, pusat hobi kami ini berkarya dalam aneka handicraft
Jogja seperti bambu ulir cendani, vas & meja set gerabah Kasongan, vas kayu minimalis, serta rupa-rupa handicraft yang tak mesti berlabel 'Jogja' semisal bunga rangkai aneka jenis, ranting hias, lukisan bunga, pigura 3D, serta buah & pohon topiary artificial.
Pokoknya Jogja and Florist Enthusiast untuk Anda yang berkediaman di Bekasi dan sekitarnya...

Untuk navigasi cepat ke 'KATALOG UPDATE TERAKHIR' kami, klik di sini...

header gambar laukkita

Hot Items

HOT ITEMS :
* Handicraft Bambu Ulir : Bambu Ulir Cendani Aneka Model
* Handicraft Vas Gerabah : Vas Gerabah Aneka Model
* Handicraft Ranting Hias : Ranting Inul Aneka Model

Senin, 07 Agustus 2017

Dua Resto Asyik di Jl. Riau Bandung : Nanny's Pavillon dan Karnivor

Aneka produk partisi ruangan, detil klik di sini...
Jl. Martadinata atau yang juga dikenal sebagai Jl. Riau selalu menjadi favorit pelancong yang bertandang ke Kota Bandung untuk berwisata kuliner atau menginap mengingat banyaknya hotel yang berlokasi di kawasan ini.
Jalan yang menghubungkan daerah Lingkar Selatan , Ahmad Yani, dan Kawasan Dago (Jl. Ir. Haji Juanda) ini memang strategis untuk menjangkau aneka spot wisata di Kota Kembang seperti daerah Gasibu-Gedung Sate, sepanjang Jl. Dago - Jl. Merdeka, Cihampelas, atau bahkan ke Bandung Utara hingga Lembang.
Di sini kami menyorot dua resto bersebelahan yang berada di Jl. Riau, tepatnya di antara persimpangan Jl. Riau dengan Jl. Cihapit dan Jl. Serayu, yaitu Nanny's Pavillon dan Karnivor. Check it out...  

1. Nanny's Pavillon Bandung Gerai Riau (022-7234018, buka setiap hari 07.00-23.00)
Resto yang buka sejak pagi sehingga menyajikan menu sarapan dengan maskot waitress berbusana hijau muda seperti patung yang berada tepat di pintu masuk ini beralamat di Jl. Riau 125 (foto di bawah). Dari situs FB Nanny's Pavillon (NP) kami memperoleh informasi bahwa gerai resto ini pertama kali dibuka di Bandung pada 23 Maret 2009 dengan konsep resto pancake keluarga ala Perancis-Amerika. Konsep keluarga ini tercermin pada atmosfer resto yang homy, hangat dan akrab dengan tagline 'You're Here, You're Family'.

Masuk ke dalam kita akan dilayani oleh staff resto yang mengecek ketersediaan meja yang sesuai dengan jumlah tamu, termauk area non smoking yang kami pilih. Kita bisa menunggu sebentar selama proses pengecekan ini di sofa ala ruang tamu yang disediakan di lobby ini seperti ditunjukkan oleh foto di bawah. Tampak pula seorang waitress benar-benar mengenakan pakaian hijau muda ala maskot NP... Patut dipuji totalitasnya.

Setelah meja yang memadai untuk kapasitas tamu, kita akan diantar ke dalam. Saat kami berkunjung ke NP sayangnya memang sedang jam sibuk makan siang sehingga kami tidak bisa leluasa memilih meja dengan konsep unik yang tersedia seperti 2 foto meja bernuansa kamar mandi kapasitas 2 orang yang lucu-lucu di bawah. Urusan parkir mobil pun cukup merepotkan karena area parkir NP gerai Riau ini sangat terbatas. Untungnya tersedia parkir paralel di tepi Jl. Riau di sekitar lokasi resto.














NP memang menjual suasana dan dekorasi unik yang pas untuk berfoto selfie. Hal ini tampak dimanfaatkan betul oleh beberapa kelompok muda-mudi yang sibuk berfoto-foto di seluruh area resto. Mereka tampak hanya memesan beberapa menu makanan-minuman saja yang bahkan tampak dibayar secara patungan pula. Tak mengapa sih, yang penting bisa berfoto-foto instagramable... 

Meja berkapasitas cukup besar yang tersedia saat itu adalah meja outdoor bernuansa garden (foto di bawah). Konsep ini menurut kami terlalu biasa sebenarnya, meski tetap saja menarik dan bisa dieksplorasi untuk menghasilkan foto-foto yang berkualitas. Pilihan nuansa yang lebih unik memang tersedia di dalam ruangan. Patut dipertimbangkan waktu kedatangan bukan di jam sibuk makan siang, terutama bagi rombongan karena meja-meja bernuansa unik tampaknya memang lebih banyak yang berkapasitas lebih kecil. 

Harus kami akui bahwa NP ternyata tidak sekedar menjual suasana, tetapi juga cita rasa hidangan yang lezat. Di sini kita bisa mendapatkan keduanya : lokasi unik dan menu yang enjoyable sekaligus harganya rasional secara bersamaan. Porsi hidangan pun menurut kami sudah pas. Namun mengenai takaran susu, krim, atau bumbu sih kembali ke selera masing-masing. Ada kemungkinan sebagian pengunjung terbiasa dengan takarannya sendiri. Tetapi secara umum cita rasa menu di NP gerai Riau ini kami nilai sudah pas seperti Fit's Carbonara Pasta @ Rp. 52.000/porsi dengan daging asap dan krim-nya yang terkesan 'berat' (foto kanan bawah). Suasana area garden tables ditunjukkan oleh foto sebelah kiri bawah. Waktu sejak kita melakukan order hingga makanan disajikan ke meja memang akan lebih baik lagi jika dipercepat, meskipun ketika itu (kondisi jam sibuk makan siang) waktunya masih cukup bisa ditoleransi.

Salah satu menu favorit kami di NP gerai Riau ini adalah wafelnya (foto kiri bawah). Porsi Alvin's Black Crunchy Caramel Waffle @ Rp. 42.000/porsi dengan bola es krim vanila di sini besar... terus terang agak melebihi perkiraan kami. Porsi wafel di sini cukup bagi setidaknya dua orang. Kerman's Beef Baked Rice yang sesuai bagi lidah Indonesia @ Rp. 48.000/porsi (foto kanan bawah) pun ternyata porsinya cukup besar. Sedikit catatan bahwa melted cheese di atas nasi pada menu ini mungkin kurang sesuai bagi sebagian pengunjung. Tapi sekali lagi ini kembali ke selera...

Beberapa menu unik Nanny's Pavillon menurut informasi yang kami peroleh memang bersumber dari resep turun-temurun keluarga, seperti menu-menu Nanny's Chicken Salad, Heavy Alvin's Potato, Blueberry Cheese Roll Pancake, Kimberly's Green Sausage Pasta, Kim's Tuna with Rice, dan Ted's Tenderloin with Gravy Sauce. Saat ini Nanny's Pavillon telah melebarkan sayapnya ke Bekasi, Jakarta, Tangerang, Jogjakarta, Bali, dan juga di Kuala Lumpur International Airport Terminal 2, Sepang. Misi NP adalah menjadi salah satu resto yang menyajikan menu ala Eropa terdepan di Indonesia, dengan pendekatan pengalaman bersantap dalam balutan budaya vintage Perancis bagi para tamu.
Lalu berapa budget menu-menu di NP? Mungkin ini adalah pertanyaan paling penting bagi sebagian calon tamu NP. Berikut kami tampilkan informasi menu dan harga, langsung dari Buku Menu NP untuk referensi Anda...










Dan seperti yang kami sebutkan di atas, karena porsi menu di sini memang relatif besar, kami tidak berhasil menghabiskan semua. Akhirnya sebagian yang belum terkonsumsi kami bungkus pulang saja (foto di bawah)...



2. Karnivor Bandung (Jl. Riau 127, 022-7103111, buka setiap hari 11.00-24.00)
Meski resto steak Karnivor terletak tepat bersebelahan dengan Nanny's Pavillon, konsep dan hidangan keduanya ternyata saling bertolak belakang. NP berkonsep lebih stylish dan manis, sedangkan Karnivor lebih casual dan sangar dengan tagline-nya 'Let's Meet Our Meat'. Desain Karnivor dari luar mencerminkan bangunan setengah jadi (foto di bawah) yang terkesan serba macho.
Perlu dicatat bahwa area parkir Karnivor menyatu dengan Nanny's Pavillon. Itu artinya kapasitasnya terbatas. Namun kita selalu bisa menggunakan area parkir paralel di tepi Jl. Riau.

Masuk ke dalam, melewati lobby kita melewati lorong yang hanya diterangi penerangan minimum. Kami langsung teringat pada konsep petualangan Indiana Jones, hutan, dan gua jaman batu ala the Flintstones... mungkin karena dekorasi serba kayu dengan sambungan simpul-simpul temali dan barisan tumbuhan yang ada di area ini (foto di bawah).

Di dalam terdapat area void dan hall beratap seng yang terkesan ala gudang (foto di bawah). Meja-meja di sini umumnya berupa meja panjang dengan kapasitas besar. Tamu yang datang sendiri atau berdua bisa memilih beberapa meja yang lebih kecil yang berada agak ke dalam. Mushalla yang cukup besar juga berada di sekitar hall ini.

Pilihan menu dan rasa di resto ini sebenarnya tak jauh berbeda dengan menu di resto steak biasa. Yang istimewa adalah nama-nama menu yang sangar seperti 'Menu Monster' atau 'Menu Lapar' (foto di bawah), karena porsinya hingga mencapai 3 kali lipat dari porsi standar. Baru di sini kita sadar mengapa resto ini dinamai Karnivor.
Steak ala resto grillhouse yang tersaji dalam porsi 1 kg daging ini tentunya unik dan berbeda dari steak biasa. Menu ribs jumbo 500 g @ Rp. 49.000/porsi yang bisa disantap berdua oleh pecinta daging pun terbilang luar biasa. Hebatnya, meski disajikan dalam ukuran jumbo, menurut pengamatan kami bagian dalam daging tetap matang merata dan empuk. 

Kami mencoba Monster Pizza @ Rp. 135.000/porsi berukuran 60x40cm (foto di bawah). Topping yang tersedia terdiri dari irisan daging dan daging asap, tomat, sausage, jamur, nanas, dan mozarella. Pizza jumbo ini dipotong menjadi 15 bagian yang ternyata tetap tak mampu kami habiskan (saat itu kami datang ber-5 orang dewasa + 2 anak-anak). Sebagian pizza yang belum terkonsumsi lagi-lagi harus dibungkus pulang.

Selain Monster Pizza, boleh juga mencoba berbagai pilihan menu steak Karnivor @ Rp. 50.000-an per porsi seperti foto Chicken Gordon Bleu @ Rp. 49.000 di bawah.






Untuk urusan minuman kami merekomendasikan gorilla punch jumbo @ Rp. 39.000 dalam kemasan glass pitcher (foto di bawah) yang bisa diminum beramai-ramai... 
Ketika itu kami memesan dua jenis minuman pitcher warna merah dan kuning. Harga totalnya pasti akan lebih hemat dibanding jika masing-masing memesan minuman sendiri.
Jumlah gelas kecilnya bisa kita order sesuai jumlah rombongan.

Setelah selesai bersantap, pembayaran bisa dilakukan di lobby depan resto bagi pecinta menu serba daging ini yang konsisten menerapkan desain macho ala gudang dengan aksen batu bata dan seng berkaratnya seperti foto di bawah...