Handicraft Center kok judulnya 'Pondok Dahar Lauk Jogja'? Mmmm... nama memang tidak perlu literally nyambung, kan? Bisa karena kami memang berasal dari Jogja, bisa juga karena memang pusat hobi kami ini dirintis dari rumah makan mungil kami, Pondok Dahar Lauk Jogja (back to 2011)...
However, pusat hobi kami ini berkarya dalam aneka handicraft
Jogja seperti bambu ulir cendani, vas & meja set gerabah Kasongan, vas kayu minimalis, serta rupa-rupa handicraft yang tak mesti berlabel 'Jogja' semisal bunga rangkai aneka jenis, ranting hias, lukisan bunga, pigura 3D, serta buah & pohon topiary artificial.
Pokoknya Jogja and Florist Enthusiast untuk Anda yang berkediaman di Bekasi dan sekitarnya...

Untuk navigasi cepat ke 'KATALOG UPDATE TERAKHIR' kami, klik di sini...

header gambar laukkita

Hot Items

HOT ITEMS :
* Handicraft Bambu Ulir : Bambu Ulir Cendani Aneka Model
* Handicraft Vas Gerabah : Vas Gerabah Aneka Model
* Handicraft Ranting Hias : Ranting Inul Aneka Model

Rabu, 07 Desember 2011

Jalan-Jalan di Taman Mini (TMII) : Skylift, Museum Indonesia, Istana Anak

Akhir Februari 2015 kami menjadi tour guide dadakan bagi teman China kami (3 keluarga, total 10 orang) ke TMII. Mereka memang meminta kami bawa ke TMII karena mereka ingin sekilas mengenal serba-serbi kebudayaan Indonesia. Well, memang taman wisata bertema budaya Indonesia di kawasan Jakarta Timur seluas 150 hektar inilah yang paling tepat...
Setelah 3 hari di Bekasi-Jakarta, teman-teman kami tersebut akan melanjutkan perjalanan mereka ke Bali selama 3 hari pula yang tentunya juga kental dengan destinasi bernuansa budaya. 
Mungkin karena itulah mereka ingin mempelajari meski pun serba sedikit tentang budaya negeri kita. 


Kami memilihkan Hotel Harris Summarecon Bekasi untuk tamu-tamu kami ini karena lokasinya yang tidak jauh dari rumah serta bebas banjir (bulan Feb 2015 curah hujan sangat tinggi sehingga menyebabkan banjir di beberapa tempat seputaran Jabodetabek). 
Untuk urusan transportasi kami menyewa Elf Tervoet's Rent berkapasitas 16 orang milik SDIT Teratai Putih Global (sekolah anak kami) mengingat jumlah penumpang dan koper/bagasi milik tamu-tamu kami tersebut yang cukup banyak. Selain itu sebagai orang tua murid, kami mendapatkan diskon uang sewa...

 Isuzu Elf Tervoet's Rent yang kami sewa. Kondisi mobil masih relatif baru dan baik. Info Tervoet's Rent : 0822-1111 1848 & 021-82609303 (Bp. Dudi).

 Reception Desk Hotel Harris Summarecon Bekasi dengan nuansa imlek pada akhir Februari 2015 (kiri); tamu-tamu kami di lobby hotel (kanan).


Setiba di TMII, wahana pertama yang kami coba adalah Skylift alias kereta gantung. Kami naik dari Stasiun Skylift A yang berada paling dekat dengan pintu masuk utama. Selain karena paling dekat, juga agar tamu-tamu kami mendapat gambaran menyeluruh tentang isi TMII dari udara. Skylift TMII memiliki daya jelajah total 2688 m dengan ketinggian sekitar 20 m. TMII memiliki 84 kereta gantung berbahan fibreglass berkapasitas 4 orang dewasa tiap kereta. Kita membutuhkan waktu sekitar 20 menit untuk berkelana dengan kereta gantung ini dari mulai hingga kembali ke stasiun asal. 
Meski usia Skylift TMII sudah cukup tua, jangan khawatir dengan keamanan wahana ini. Aspek perawatan Skylift TMII ditangani langsung oleh PT Skylift Indonesia, dan faktor keamanan menjadi prioritas utama dalam perawatan tersebut. Jika listrik dari PLN mati, sudah tersedia tenaga cadangan dari generator yang segera akan menyalurkan aliran listrik pengganti sehingga pengunjung tak perlu khawatir macet/tergantung di atas. Sistem keamanan dilengkapi alat griping jaw yang menjamin kereta gantung TMII tak mudah terombang ambing dan tahan banting. PT Skylift Indonesia juga memberikan jaminan asuransi. 

Tips Naik Skylift : 
  • Kenakan pakaian yang santai dan nyaman, karena di siang hari udara di dalam kabin Skylift cukup panas mengingat hanya terdapat lubang udara/jendela yang kecil. Jendela tidak dibuat terlalu lebar untuk menjaga keamanan. 
  • Turuti peraturan yang mewajibkan jumlah maksimal penumpang adalah 4 orang dewasa dalam satu kereta.  
  • Jangan lupa membawa kamera atau video-cam untuk mengabadikan pengalaman dan pemandangan dari atas Skylift.
Jam operasional Skylift TMII adalah 09.00-16.30 pada hari kerja, dan 09.00-17.30 pada hari Ahad/libur.

 Pemandangan TMII dan kepulauan Indonesia (Aceh & Sumatera Utara) dari atas.

Turun dari Skylift, tamu kami rupanya tertarik dengan bangunan berarsitektur Bali yang terletak tak jauh dari Stasiun A. Kami kemudian bergerak menuju bangungan itu yang sebenarnya kami sendiri tak tahu pasti apa isinya. Barulah di loket masuk kami mengetahui bahwa itu adalah Museum Indonesia.
Meski tadinya agak pesimis dengan apa kira-kira yang dapat dilihat di dalam, kami masuk juga. Dan ternyata... pandangan kami berubah 180 derajat. Museum Indonesia ternyata memiliki koleksi yang luar biasa... ini adalah salah satu museum terbaik yang pernah kami kunjungi!!!

Gerbang bergaya Bali berjuluk Candi Bentar di sisi barat museum (kiri); pintu masuk gedung utama Museum Indonesia di sebelah selatan. Arsitektur pintu gerbang utama merefleksikan sebuah candi kurung yang biasa disebut Padu Raksa atau Kori Agung. Relief di bagian depan gedung utama merupakan kisah Hanoman Duta dari epik Ramayana. Agak sulit menjelaskan cerita ini pada teman China kami... mereka justru berkata : "is he (Hanoman) really a monkey? He doesn't look like a monkey..." (kanan)

Museum Indonesia dibangun atas prakarsa Ibu Tien. Menempati lahan seluas 2,01 hektar dengan luas bangunan 7000 m persegi, kompleks museum ini diresmikan oleh Presiden Suharto pada 20 April 1980.
Gedung Museum Indonesia tiga lantai ini dikembangkan dari filosofi tri hita karana atau tiga sumber kebahagiaan manusia yang berhubungan dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam.
Lantai 1 bertema Bhinneka Tunggal Ika yang menampilkan keragaman dan kekayaan budaya Indonesia melalui koleksi lukisan Citra Indonesia, pakaian adat/pengantin, alat musik tradisional, maupun wayang yang berasal dari seluruh Indonesia.
Di lantai dasar ini kami bertemu dengan seorang staf museum yang ternyata berkebangsaan Amerika. Ia (sayang kami lupa bertanya namanya) dengan bahasa Inggris fasih menjelaskan tentang Garuda Wisnu, Pancasila, lukisan Citra Indonesia, serta pakaian adat yang menjadi koleksi museum. Sesekali kami menambahkan dan mengoreksi penjelasannya, misalnya ketika ia menyebutkan presiden pertama RI adalah Bpk. Suharto, kami koreksi menjadi Bpk. Sukarno.
 Staff museum dari Amerika sedang bercerita tentang lukisan Citra Indonesia pada rekan China kami yang antusias mendengarkan (kiri); pakaian pengantin Jawa (kanan)

Lantai 2 bertema manusia dan lingkungan, berisi koleksi yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari seperti upacara 7 bulanan, turun tanah, khitanan, potong gigi, hingga penobatan datuk. Juga terdapat miniatur rumah adat, kamar pengantin Palembang, ruang tengah rumah Jawa Tengah, dapur Batak, alat berburu, alat pertanian, alat rumah tangga, alat transportasi, dll.
 Miniatur rumah adat (kiri); pedati sebagai alat transportasi tradisional (kanan)

Lantai 3 berjudul seni dan kriya. Di sini dipamerkan hasil karya anak bangsa seperti kain tenun ikat, songket, batik, kerajinan perak, kuningan, tembaga, kayu, dan keramik. Juga terdapat ragam perhiasan, senjata tradisional, mata uang logam dan kertas yang pernah beredar di Indonesia. Pada bagian tengah terdapat koleksi besar yang menurut kami sangat mengesankan berupa pohon hayat/kehidupan dari tembaga setinggi 8 m dan diameter 4 m. Pohon ini melambangkan alam semesta dengan unsur udara, air, tanah, dan api.
Rekan-rekan China kami mengaku sangat terkesan dan menikmati jalan-jalan kami di dalam Museum Indonesia saat itu.
 Pohon hayat yang fenomenal (kiri, sayang kualitas fotonya kurang baik); suasana lantai 3 (kanan)


Museum Indonesia juga dilengkapi fasilitas Bale Panjang, Bale Bundar, dan Bangunan Soko Tujuh yang disewakan kepada masyarakat umum untuk keperluan pesta pernikahan, seminar, gathering, pameran, ataupun pertemuan.
Sebenarnya ada yang menurut kami aneh ketika kita membeli tiket masuk, kita diharuskan membayar Rp. 5000 jika membawa masuk kamera. Tetapi di jaman ini siapa sih yang membawa kamera jika kita bisa memotret dengan HP? Kita bebas membawa HP berkamera ke dalam museum, tidak perlu membayar.

Berikutnya anak-anak rekan China kami meminta masuk ke Istana Anak. OK, kami pun masuk ke dalam. Di Panggung Kancil berkapasitas 1000 penonton yang juga berada di dalam kompleks Istana Anak ini ternyata sedang diadakan lomba menari Betawi tingkat SD. Rekan China kami sibuk memvideokan adik-adik SD kita yang sedang luwes menari itu. Mungkin ini adalah pengalaman once in a lifetime bagi teman China kami menyaksikan pertunjukan tari Indonesia secara live seperti saat itu.
Istana Anak adalah bangunan berbentuk istana dongeng ala Cinderella dengan konsep tempat belajar dan bermain bagi anak. Bangunan utama istana ini dinamai Graha Widya Tama. Terdiri dari 4 lantai dengan ruang terbuka di lantai 2. Gedung ini memiliki 2 sayap dan menara menjulang ke angkasa, lambang kebersamaan anak laki-laki dan perempuan dalam menggapai prestasi setinggi langit. Prasasti peresmian Istana Anak ditandatangani oleh Presiden Suharto pada tanggal 20 April 1986. Di Istana Anak juga terdapat koleksi permainan wayang dan aneka permainan tradisional anak Indonesia.


 Teman China kami memfoto anak bayinya di depan bangunan Istana Anak (kiri); lomba tari Betawi (kanan)


 Namanya anak-anak, mau orang Indonesia atau China ya senang dengan permainan seperti piring oleng Ombang-Ombang (kiri); dan permainan anak lainnya (kanan)

Keluar dari kompleks Istana Anak, kami makan siang di salah satu restoran dalam kawasan TMII, lalu menyudahi kunjungan kami hari itu di TMII karena rekan China kami ingin berjalan-jalan di seputaran Jakarta. Sayang juga karena kami sebenarnya masih ingin berkunjung ke Dunia Air Tawar dan Keong Emas. Namun karena jadwal yang cukup padat, terpaksa kami sudah harus pindah ke lokasi lain siang itu. 

Selain tiga wahana di atas, TMII sebenarnya masih memiliki banyak atraksi lain yang bisa kita nikmati. Monumen Tugu Api Pancasila dan plaza/lapangannya saja bisa dijadikan tempat hiburan murah-meriah bagi anak-anak. Jika kita datang pagi hari ke TMII, jangan lupa membawa tikar dan sarapan untuk piknik di seputaran tugu yang berada di dekat pintu masuk utama TMII ini. Anak-anak bisa bermain layangan atau pesawat styrofoam yang banyak dijual pedagang di sini. Atau kalau mau bawa juga raket badminton untuk bermain di sini bersama keluarga...


Tugu Api Pancasila merupakan monumen utama TMII yang berbentuk lima buah keris, berdiri menjulang di dalam kolam air. Keseluruhan area monumen ini adalah sekitar 2 hektar. Selain berfungsi sebagai wadah tugu, kolam air juga merupakan transformasi antara bentuk vertikal tugu yang tumbuh menjulang dan dataran luas berupa plaza yang menjadi satu kesatuan dengan kolam bundar, sedangkan pancaran tugu sebagai pusat plaza menjalar ke seluruh dataran. Tugu Api Pancasila merupakan land mark TMII, sebagaimana halnya Monas sebagai landmark Jakarta.
Tugu ini berbentuk 5 buah keris setinggi 45 meter, sedangkan kolam air bergaris tengah 17 meter. Di antara keris yang berjejer melingkar terdapat rongga kosong dengan jarak 8 meter. Angka 5 melambangkan lima sila dalam Pancasila, angka 17, 8, dan 45 mengacu pada tanggal proklamasi Republik Indonesia 17 Agustus 1945.
Lantai plaza dihiasi motif bintang bersudut delapan dengan empat warna: merah, putih, hitam, dan kuning. Merah melambangkan keberanian, ketabahan, keyakinan pada kebenaran; putih melambangkan kedamaian dan kebahagiaan; hitam melambangkan kesadaran tentang hakikat hidup; dan kuning melambangkan semangat hidup. Plaza Tugu Api Pancasila juga berfungsi sebagai alun-alun yang cocok dijadikan pusat kegiatan dan keramaian, seperti upacara, parade seni-budaya, sampling product, pesta rakyat, serta ajang pesta dan hiburan rakyat. Kegiatan-kegiatan semacam itu dimungkinkan karena daya tampung plaza ini dapat mencapai 20.000 pengunjung.
Plaza juga dapat menjadi sarana berolahraga. Setiap Sabtu dan Ahad pagi pengunjung dapat menyaksikan serta ikut melakukan senam kebugaran dalam program Sabtu dan Minggu Ria.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar