Handicraft Center kok judulnya 'Pondok Dahar Lauk Jogja'? Mmmm... nama memang tidak perlu literally nyambung, kan? Bisa karena kami memang berasal dari Jogja, bisa juga karena memang pusat hobi kami ini dirintis dari rumah makan mungil kami, Pondok Dahar Lauk Jogja (back to 2011)...
However, pusat hobi kami ini berkarya dalam aneka handicraft
Jogja seperti bambu ulir cendani, vas & meja set gerabah Kasongan, vas kayu minimalis, serta rupa-rupa handicraft yang tak mesti berlabel 'Jogja' semisal bunga rangkai aneka jenis, ranting hias, lukisan bunga, pigura 3D, serta buah & pohon topiary artificial.
Pokoknya Jogja and Florist Enthusiast untuk Anda yang berkediaman di Bekasi dan sekitarnya...

Untuk navigasi cepat ke 'KATALOG UPDATE TERAKHIR' kami, klik di sini...

header gambar laukkita

Hot Items

HOT ITEMS :
* Handicraft Bambu Ulir : Bambu Ulir Cendani Aneka Model
* Handicraft Vas Gerabah : Vas Gerabah Aneka Model
* Handicraft Ranting Hias : Ranting Inul Aneka Model

Pohon & Mei Hwa Artificial @ Pondok Dahar Lauk Jogja (Artificial Trees/Topiary & Mei Hwa)

Kami menyediakan aneka pilihan pohon artificial :


 Topiary Daun Anggur Hijau (kiri) & Daun Kuning-Oranye (kanan),
 tinggi +/- 170 cm, Rp. 400.000/set (vas kayu 45 cm)


Topiary Daun Anggur Hijau tinggi +/- 100 cm, Rp. 300.000/set (vas kayu 35 cm)

 Topiary Mei Hwa/Sakura (pilihan warna : pink, kuning, ungu, putih),
 tinggi +/- 170 cm, Rp. 450.000/set (vas kayu 45 cm). Bisa opsi dengan bunga mei hwa lebih banyak, harga menyesuaikan kebutuhan bahan.
  
 Topiary Mei Hwa/Sakura (pilihan warna : pink, kuning, ungu, putih),
 tinggi +/- 120 cm, Rp. 325.000/set (vas kayu 35 cm)

 Topiary Golden Lucky Hijau & Oranye, tinggi +/- 170 cm Rp. 400.000/set
(vas kayu 45 cm)

Topiary Pohon Cherry, tinggi +/- 170 cm Rp. 450.000/set

 Topiary Pohon Maple, tinggi ~ 170 cm Rp. 400.000/set (pilihan warna maple : hijau, oranye, kuning)

 Pohon topiary daun bentuk hati merah (kiri) & oranye (kanan), tinggi ~ 170 cm Rp. 400.000/set

  Pohon topiary daun beringin hijau (kiri) & daun pepaya hijau (kanan), tinggi ~ 170 cm Rp. 450.000/set

Pohon Jeruk, Rp. 450.000/set

Pohon topiary Grass Ball (vas kayu 45 cm), Rp. 600.000/set

 Bonsai Mapple Kuning-Merah,
tinggi +/- 40 cm, Rp. 75.000/set (diameter vas gerabah deluxe glossy 13 cm)



Trivia :

Mei hwa (梅花) secara harfiah memiliki arti 'bunga yang cantik' ('mei' = cantik, 'hwa' = bunga). Orang-orang China yang menjadikannya sebagai bunga nasional menganggapnya sebagai bunga pembawa harapan baik, mengingat waktu mekarnya yang memang pada akhir musim dingin (akhir Januari hingga Februari). Bermekarannya mei hwa di tengah gumpalan salju seolah menjadi harapan akan datangnya kebangkitan, optimisme baru dan kemakmuran setelah masa-masa sulit di musim dingin yang muram.
Mei hwa (Prunus mume) disebut pula sebagai plum blossom, chinese plum atau japanese apricot di negara barat. Oleh sebagian orang mei hwa disalah artikan sebagai sakura, meskipun keduanya sebenarnya berbeda. 
Sakura yang dijadikan bunga nasional Jepang adalah cherry blossom. Sakura secara harfiah berarti 'bunga-bunga yang bermekaran' ('saku' = mekar, akhiran 'ra' = bentuk banyak/jamak) memang berkerabat dekat dengan mei hwa, tetapi spesiesnya berbeda, yaitu Prunus serrulata. Bunga sakura bergerombol, sedangkan mei hwa tidak. Waktu mekar sakura pun sedikit di belakang mei hwa, yaitu pada akhir Maret hingga April. Jadi cukup jelas bahwa mei hwa tidak sama dengan sakura.

Mei hwa, the plum blossom

Sakura, the cherry blossom

Mei hwa adalah bunga yang berbau harum dan berdiameter antara 2 hingga 2,5 cm. Pohonnya memiliki ketinggian antara 4 hingga 10 m. Mei hwa, meski menjadi amat populer di China, sebenarnya juga tumbuh di daratan Asia Timur lain. Di Jepang misalnya, pohon ini disebut 'ume', di Korea dikenal sebagai 'maesil', serta di Vietnam disebut 'mai' atau 'ma'. 
Pohon mei hwa dapat hidup hingga usia sangat tua. Pohon-pohon mei hwa kuno masih banyak ditemukan terutama di Huangmei county, provinsi Hubei. Di sini terdapat pohon mei hwa berusia sekitar 1600 tahun yang diketahui telah hidup sejak jaman Dinasti Jin, dan hingga kini pohon tersebut masih berbunga. Provinsi Hubei sendiri terletak di sebelah utara Danau Dongting, yang sekaligus menjadi asal kata Hubei, yaitu 'hu' = danau; 'bei' = utara.
Legenda seputar mei hwa meliputi cerita kuno bahwa pada hari ke tujuh di bulan pertama, Putri Shouyang yang merupakan putri Kaisar Wu dari Liu Song tengah beristirahat dibawah atap Istana Hanzhang, dekat sebuah pohon plum setelah berkeliling di taman istana itu. Tiba-tiba sekuntum bunga mei hwa mekar jatuh ke wajahnya, meninggalkan tanda bekas bunga di dahi sang putri yang kian menambah kecantikan wajahnya. Para wanita bagsawan ketika itu sangat terkesan dengan hal ini sehingga mulai mendandani dahi mereka dengan gambar mei hwa mekar. Kisah ini sekaligus dianggap sebagai mitos asal mula tren mode 'meihwa zhuang' yang secara harfiah berarti plum blossom makeup yang bermula pada masa Dinasti-Dinasti Selatan (420-589 M), dan amat populer pada masa Dinasti Tang (618-907 M), dan Dinasti Song (960-1279 M). Putri Shouyang sendiri dijadikan dewi plum blossom pada kebudayaan China kuno.


Taksonomi mei hwa :

Kingdom : Plantae 
Divisio : Angiospermae
Klas : Rosids
Ordo : Rosales
Famili : Rosaceae
Genus : Prunus
Species : Prunus mume