Handicraft Center kok judulnya 'Pondok Dahar Lauk Jogja'? Mmmm... nama memang tidak perlu literally nyambung, kan? Bisa karena kami memang berasal dari Jogja, bisa juga karena memang pusat hobi kami ini dirintis dari rumah makan mungil kami, Pondok Dahar Lauk Jogja (back to 2011)...
However, pusat hobi kami ini berkarya dalam aneka handicraft
Jogja seperti bambu ulir cendani, vas & meja set gerabah Kasongan, vas kayu minimalis, serta rupa-rupa handicraft yang tak mesti berlabel 'Jogja' semisal bunga rangkai aneka jenis, ranting hias, lukisan bunga, pigura 3D, serta buah & pohon topiary artificial.
Pokoknya Jogja and Florist Enthusiast untuk Anda yang berkediaman di Bekasi dan sekitarnya...

Untuk navigasi cepat ke 'KATALOG UPDATE TERAKHIR' kami, klik di sini...

header gambar laukkita

Hot Items

HOT ITEMS :
* Handicraft Bambu Ulir : Bambu Ulir Cendani Aneka Model
* Handicraft Vas Gerabah : Vas Gerabah Aneka Model
* Handicraft Ranting Hias : Ranting Inul Aneka Model

Senin, 04 Maret 2013

Rumah Mufin - Rancabolang Bandung

Melewatkan weekend (lagi-lagi dan lagi) di Bandung memang selalu menyenangkan. Seperti juga weekend 2 dan 3 Maret 2013 kemarin. 
Kami berangkat dari rumah di Bekasi sekitar pukul 6.30 pagi, masuk di Pintu Tol Tambun/Mustika Jaya, terus laju hingga keluar di Pintu Tol Buah Batu Bandung, dan tiba di rumah mertua kami sekitar pukul 9.00. 
Di depan kompleks perumahan, seperti biasa pula kami membeli batagor Mang Isan langganan karena ayah dan ibu mertua kami memang suka sekali batagor langganan ini. Tak lupa kami membeli 'perbekalan tempur' anak-anak (makanan dan minuman ringan) di Alfamart dekat rumah.
Setiba di rumah, anak-anak langsung kabur ke rumah tetangga, bermain PS bersama putra seorang tetangga ibu mertua yang memang sudah akrab pula dengan anak-anak kami. Yah, weekend nggak apa-apalah main PS agak lama. Sementara kami dan suami menurunkan barang-barang dari mobil, kemudian ngobrol dengan orang tua, terutama seputar rencana umroh orang tua kami April ini. 

Anggrek latex 2 tangkai dengan vas kayu 12 cm, detil  klik di sini...
Hari Sabtu itu kami lewatkan di rumah, lalu jalan-jalan ke Mall Metro Indah dekat rumah setelah ashar (lebih tepatnya setelah suami bangun tidur siang, soalnya entah mengapa menurut pengakuan suami, ia selalu terserang virus ngantuk akut bila sedang berada di rumah mertua kami... ah itu sih bisa-bisanya dia saja, tapi weekend nggak apa-apa juga lah sedikit 'memanjakan diri').

Esok harinya, saat melintas di Jalan Rancabolang untuk membeli oleh-oleh, kami tak sengaja melihat sebuah toko kue bertajuk Rumah Mufin. Tak pikir panjang kami segera berhenti untuk mencari tahu. Kami memang tidak tahu pasti alamatnya di Jalan Rancabolang nomor berapa, tapi yang pasti ada tepat di seberang kantor pos Rancabolang.

Interior dalamnya nyaman, meja counter ada di sebelah kiri ruangan. Kami melihat-lihat daftar menu yang tersedia, namun ternyata justru lebih banyak brownies kukus yang tersaji, sementara muffin-nya tidak banyak. Yah, tak apalah, sebagai selingan dari biasanya brownies kukus Amanda.
Saat dicoba, rasanya enak tentu, tidak berbeda lah dengan Amanda. Tapi harganya sedikit lebih murah (sekitar Rp. 5000-an) dari Amanda untuk kategori brownies kukus yang sama. 

 

Sementara Dinda terus mengintil meminta kue ini dan itu, Dryar dan Abid lebih suka menjelajah isi toko, terutama di sekitar kolam koi yang berisi puluhan koi sedang hingga besar di dalam toko.

Cukup membeli buah tangan, kami kemudian berpamitan untuk pulang ke Bekasi pada kedua orang tua. Anak-anak sih maunya pulang lebih sore, namun mengingat ada keperluan lain di Bekasi, kami harus jalan menjelang tengah hari.
Di sepanjang jalan kami perhatikan banyak supporter Persib beriringan. Kami segera menduga bahwa akan ada pertandingan Persib pada sore harinya. Benar saja, dari TV kemudian kami ketahui bahwa Persib bertanding melawan Persija hari itu. Sip, yang penting damai sajalah, kang!

Secara keseluruhan tentang Rumah Mufin, toko kue ini menurut kami recommended sebagai pilihan oleh-oleh khas Bandung karena rasanya yang OK dan harganya yang bersaing.

Jangan lewatkan...
Artikel tentang mobil & motor yang ternyata ada yang mengambil nama zodiak/bintang, klik di sini...
Produk vas gerabah medium aneka model/finishing, klik di sini...

Jumat, 01 Maret 2013

Bridge to Terabithia : Bebaskan Imajinasimu Berkreasi

Film Bridge to Terabithia (2007) yang mengisahkan persahabatan yang bersemi menjadi pangs of the first love antara Jesse Aarons (Josh Hutcherson) dan Leslie Burke (AnnaSophia Robb) yang ketika itu berusia 12~13 tahun, bagi kami dan keluarga sangat inspiratif terkait satu hal : imajinasi tak terbatas. Imajinasi melahirkan kreativitas yang menjadikan manusia berbeda dengan makhluk Allah lainnya. Imajinasilah yang menempatkan manusia sebagai khalifah di muka bumi... makhluk paling mulia yang melata di sini. 
"Close your eyes, but keep your imagination wide open!" begitu Leslie berkata pada Jesse dalam salah satu pentualangan mereka di Terabithia, sebuah kerajaan imajinasi yang tak sengaja mereka temukan di hutan kecil tak jauh dari rumah mereka.
Sebagai anak-anak yang kurang begitu diterima dalam 'pergaulan normal' di sekolahnya, mereka langsung menjadi sahabat dekat sejak hari pertama Leslie menjadi murid baru di sekolah mereka, Lark Creek. 
Jesse tinggal bersama kedua orang tua yang sering saling berargumen mengenai kondisi ekonomi keluarga, dan tiga orang saudara perempuannya. Sementara si eksentrik Leslie merupakan anak tunggal keluarga penulis fiksi Burke yang moderat, terpelajar, dan mapan.
Di saat-saat pertama bersekolah, Leslie sudah membuat kelas termotivasi oleh karya tulisnya tentang hobi yang dibacakannya di depan kelas :

Self-Contained Underwater Breathing Apparatus by Leslie Burke.
 
"I'm moving gently forward, over the wild and beautiful, unexplored world below me.
I'm floating in silence, and breaking it up with the sound of my breath.
Above me, there's nothing but shimmery light, the place where I've come from, and will go back to
when I am done here.

I'm diving.
I'm a scuba diver. I'm going deeper past the wrinkled rocks and dark seaweed toward a deep blueness where a school of silver fish wait.
As I swim through the water, bubbles burst from me  wobbling like little jellyfish as they rise. 
I check my air. I don't have as much time as I need to see everything, but that is what makes it so special."

Juga saat Leslie membuat seisi kelas geger ketika ia berkata bahwa di rumahnya tak ada TV :
Guru : Now tonight at 7:00 on channel four there is a special about an undersea explorer, Dr. Bob Ballard. I want everyone to watch and write one page about what you've learned.
Leslie : [mengangkat tangan]
Guru : [mengangguk ke arah Leslie] Leslie?
Leslie : What if you can't watch this program?
Guru : Inform your parents it's an assignment, I'm sure they won't object.
Leslie : But... what if you don't have a TV?
[seisi kelas tertawa]
Leslie : My dad says the TV kills your brain cells.
Guru : Well, then, Leslie, you don't have to write this essay. Pick something else to write about.

Sepulang sekolah, Jesse dan Leslie berlomba lari menuju padang rumput di belakang rumah mereka yang bertetangga, menyeberangi sebuah sungai kecil dengan seutas tali yang menggantung di atasnya, lalu mengeksplorasi sebuah hutan kecil di seberang sungai itu. Terabithia! Mereka menemukannya... Terabithia, the ancient forest!

Dalam imajinasi mereka, penduduk Terabithia sedang berada di bawah teror Dark Master, sang penguasa sihir kegelapan. Dark Master memiliki pasukan hairy vulture (elang raksasa berambut coklat) dan squogre (hewan pengerat dengan gigi dan daya tubrukan yang mematikan) yang membuat seisi Terabithia, termasuk troll raksasa, tak berdaya menghadapinya. Meski Terabithia memiliki pelindung berupa garnisun peri terbang berpedang, namun tak ada yang memimpin mereka.
 Hairy Vulture (kiri); Dark Master (kanan)

Di dalam hutan kecil itu, Terabithia, Jesse dan Leslie mendapati sebuah rumah pohon yang kemudian mereka jadikan benteng pertahanan dalam upaya mereka membebaskan Terabithia dari cengkeraman Dark Master.


Pesan peperangan mereka pada Dark Master dan pasukannya terucap lewat ikrar :
Leslie : [menunjuk pada rumah pohon] This is the ruins of a once great fortress whose people have been imprisoned. Jess, you and I have been sent to free them.
Prisoners of the Dark Master, hear me!
We have come to free you.
Do you hear us?
Show me that you hear us!
[alam mendesirkan angin kencang di sekitar rumah pohon yang sekarang telah menjadi benteng Terabithia]
Jesse : [masih belum percaya akan kata-kata Leslie tentang penduduk Terabithia yang ditawan oleh Dark Master dan pasukannya] You got lucky timing. The wind's been blowing off and on all day.
Leslie : [tersenyum menanggapi ketidakyakinan Jesse] Can't hear you!
[alam sekali lagi mendesirkan angin kencang]
Jesse : [tersenyum, kali ini ia yakin bahwa Terabithia seperti yang Leslie katakan memang nyata]
 Show me that you hear us! Can't hear you!

Sejak saat itu Jesse dan Leslie menjadi Raja dan Ratu yang berkuasa di Terabithia. Penghuni Terabithia berharap banyak pada keduanya untuk membebaskan mereka dari kejahatan Dark Master. Tetapi, hal ini pun sontak menjadikan mereka musuh besar Dark Master. 
Dark Master beberapa kali berkelebat di kejauhan, bersembunyi di balik pepohonan mengawasi Jesse dan Leslie. Mereka berdua tahu bahwa sosok gelap itu mengawasi, dan mengincar kelengahan mereka. Keduanya tetap waspada.

Petualangan-petualangan berikutnya di Terabithia dihabiskan Jesse dan Leslie untuk menghias rumah pohon mereka yang juga menjadi benteng peperangan Terabithia. Hingga suatu saat, Dark Master benar-benar kalap dan mengutus pasukan hairy vulture dan squogre untuk menghancurkan perlawanan Jesse dan Leslie.
 "Les, get behind me!" kata Jesse ketika melihat gerombolan besar squogre mendekat (kiri); raksasa troll (kanan)

Anjing Leslie ikut membantu dengan menggigit squogre yang mengancam. Namun akhirnya seekor hairy vulture berhasil mencengkram bahu Leslie dan hendak menculiknya ke angkasa. Jesse yang tak ingin kehilangan ratunya menahan Leslie hingga hairy vulture itu tak dapat terbang tinggi. Mereka terus bergantungan pada hairy vulture itu hingga ia menabrak batang pohon dan jatuh. Mereka berdua terus berlari menuju rumah pohon, di mana sepasukan peri terbang telah siap menolong Jesse dan Leslie menghalau hairy vulture dan squogre. Terabithia menang! Jesse dan Leslie tetap bertahta di benteng mereka.
 Pasukan peri terbang (kiri); Jesse dan Leslie bergelantungan di bawah hairy vulture (kanan)

Ketika itu Jesse juga sedang mencari kunci milik ayahnya yang hilang. Leslie membuka tas kecilnya, di mana ia menyimpan cahaya kebenaran, yang akan menunjukkan di mana kunci yang berharga itu berada. Cahaya itu segera melesat keluar tas Leslie dan menyinari kunci yang sedang dicari-cari yang rupanya tergantung di ujung ranting tertinggi. Jesse berupaya memanjat pohon untuk mengambilnya, namun tepat saat ia berhasil mengambil kunci itu, ia terpeleset dan terhempas jatuh dari ketinggian ke tanah. Leslie terpekik takut. Namun seorang troll tiba-tiba muncul. Tangan besarnya menangkap tubuh Jesse, menghindarkannya dari kematian. Troll itu lalu meletakkan Jesse kembali ke rumah pohon.

Setelah kemenangan atas pasukan Dark Master dan peristiwa dengan troll yang menggetarkan itu, hujan mengguyur deras. Dark Master dan pasukannya untuk sementara mundur, menyusun rencana. Jesse dan Leslie berlari kecil pulang di bawah basah siraman hujan. Mereka berpisah di simpang jalan menuju rumah Leslie. Leslie sambil menggendong anjingnya berbalik dan tersenyum pada Jesse. Jesse sama sekali tak menduga bahwa itulah kali terakhir ia melihat Leslie di dunia ini...

Sutradara film ini mengisahkan bahwa keesokan harinya Leslie meninggal karena tenggelam di sungai kecil pintu gerbang Terabithia. Tali yang selalu mereka gunakan untuk berayun ke Terabitiha putus karena lapuk. Kepala Leslie terbentur bebatuan di dasar sungai. Ia pingsan, lalu tenggelam karena sungai kecil itu sedang meluap karena hujan deras kemarin.
Jesse dan kedua orang tuanya datang melayat ke rumah keluarga Burke. Di sana, ayah Leslie yang sedih berkata pada Jesse : "Hi, Jess. She loved you, you know. You know, Leslie, she never had much luck making friends at her old school. We were hoping that when we moved out here she would... She said if it wasn't for you... You're the best friend she's ever had. I wanna thank you for that."

Well, ini adalah versi sutradara yang ternyata tak begitu saja diterima oleh fans Bridge to Terabithia. Meski di dalam film ini diceritakan bahwa ayah Jesse menasihatinya : "She brought you something special when she came here, didn't she? That's what you hold on to. That's how you keep her alive," Terabithians berkeras bahwa Leslie tidak meninggal di sungai itu. Mereka berpegang pada "Close your eyes, but keep your imagination wide open!" Ya, imajinasi Jesse dan Leslie menjadi kenyataan... semuanya.
Terabithia dan penghuninya semua adalah kenyataan. Jika bukan hal nyata, bagaimana mungkin Jesse yang benar-benar terjatuh dari pohon diselamatkan oleh tangan troll raksasa dan selamat? Jatuhnya Jesse bukanlah imajinasi karena ia benar-benar sedang berupaya mengambi kunci ayahnya. Kunci itu benda nyata, benar-benar tergantung di ranting pohon tertinggi, dan Jesse sungguh-sungguh terjun bebas dari atas pohon.
Jesse melarung rakit Leslie di sungai
Juga semua hal tentang hairy vulture dan squogre, jika itu adalah khayalan, bagaimana mungkin anjing Leslie dapat menggigit squogre itu? Bagaimana mungkin pula anjing itu membantu menyingkirkan semak-semak yang menyakiti kaki troll? Anjing Leslie tentunya tak dapat berimajinasi seperti manusia, bukan? 
Di mata fans fiction Terabitha, Leslie tidak meninggal di sungai. Jenazahnya tak pernah ditemukan... bukankah di film memang tak disebutkan bahwa mereka menemukan jenazah Leslie? Dan bagaimana mungkin tas kecil Leslie ditemukan di tengah hutan, jauh dari sungai tersebut? Dark Master menculik Leslie, ratu Terabithia untuk melemahkan perjuangan Terabitihians! Dark Master belum menyerah setelah kekalahan pasukan hairy vulture dan squogre-nya. 
Jesse yang awalnya percaya bahwa Leslie telah meninggal tetap datang ke Terabithia dengan hati remuk. Di sana ia masih melihat kelebat Dark Master mengawasinya dari balik pepohonan. Ia tetap waspada. Hingga suatu ketika ia hendak melarung rakit Leslie di sungai, ia mendengar bisikan lirih dari arah dasar sungai : "Jess... Jess... help..."

Jesse : [terdiam] Less? Is that you? I heard your voice...
Leslie : Yes. It's me.
Jesse : Where are you? You're alive?
Leslie : I'm alive. Dark Master imprisoned me under the river. I can't escape.
Jesse : How can I help you?
Leslie : You must enter the world of Terabithia for eternity... once you're in you can't come back to our world anymore. Unless we've beaten the Dark Master completely.
Jesse : Are you also trapped there and can't come back?
Leslie : Yes. It's quite scary here Jess... I'm alone.
Tanah Terabithia...
Jesse : You should talk to me earlier Less... I'm not letting you freezing there alone. Here I come!
Jesse menceburkan dirinya ke dalam sungai, ia terseret pusaran arus berwarna kehijauan yang membawanya ke dunia Terabithia yang sebenarnya. Jesse merasakan tubuhnya terbentur bebatuan di pusaran yang tak terkendali itu. Ia ingin berteriak, namun tak ada suara yang keluar. Ia berontak namun tak berguna. Akhirnya ia diam saja, hanya mengikuti ke manapun arus itu membawanya. Hingga ia terdampar di sebuah telaga purba berair hijau. Seluruh tubuhnya terasa ngilu, tapi ia paksa untuk bergerak ke darat. Di sanalah ia menemuinya!

Leslie : [mengenakan baju zirah dan perisai kecil] Hey... you're here.
Jesse : Hey... I'm here for you.
Leslie : Are you mad at me that I brought you here?
Jesse : No way Less. You know me.
Leslie : [kepada pasukan peri berpedang Terabitha yang beterbangan di sekitar kepalanya] Here's your king, arrived already in the battle. Now it's no doubt we will have victory in our side, Terabithians! 
[seluruh pasukan peri berpedang dan beberapa troll yang berada di sekitar telaga purba itu berteriak lantang] : To the king!
Jesse : [mengimajinasikan baju zirah, mahkota, dan pedang untuknya sendiri yang segera terwujud nyata] Now my queen and all mighty terabithians... rise and follow me to the victory!
Terabithians : Defeat the Dark Master!

Entah kapan peperangan antara Terabithia dan Dark Master berakhir. Yang jelas hingga saat ini Jesse dan Leslie belum kembali ke dunia, artinya peperangan belum selesai bagi kemenangan Terabithians...

Well, pada akhirnya ending kisah ini tidak mesti mengikuti skenario. Keep your imagination wide open benar-benar memberi inspirasi bagi setiap penonton untuk menentukan akhir kisah yang dikehendakinya sendiri. Ending yang sesuai dengan harapan penonton bagi kebahagiaan Jesse dan Leslie yang fenomenal ini... sekaligus jutaan kemungkinan ending yang membuktikan suksesnya film ini dalam men-deliver misi imajinasi tak terbatas...