Handicraft Center kok judulnya 'Pondok Dahar Lauk Jogja'? Mmmm... nama memang tidak perlu literally nyambung, kan? Bisa karena kami memang berasal dari Jogja, bisa juga karena memang pusat hobi kami ini dirintis dari rumah makan mungil kami, Pondok Dahar Lauk Jogja (back to 2011)...
However, pusat hobi kami ini berkarya dalam aneka handicraft
Jogja seperti bambu ulir cendani, vas & meja set gerabah Kasongan, vas kayu minimalis, serta rupa-rupa handicraft yang tak mesti berlabel 'Jogja' semisal bunga rangkai aneka jenis, ranting hias, lukisan bunga, pigura 3D, serta buah & pohon topiary artificial.
Pokoknya Jogja and Florist Enthusiast untuk Anda yang berkediaman di Bekasi dan sekitarnya...

Untuk navigasi cepat ke 'KATALOG UPDATE TERAKHIR' kami, klik di sini...

header gambar laukkita

Hot Items

HOT ITEMS :
* Handicraft Bambu Ulir : Bambu Ulir Cendani Aneka Model
* Handicraft Vas Gerabah : Vas Gerabah Aneka Model
* Handicraft Ranting Hias : Ranting Inul Aneka Model

Kamis, 09 Januari 2014

Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara... Tahukah Anda?

Menerima order dari Sei Suka, Batu Bara, Sumatera Utara, mau tak mau kami kebingungan juga membayangkan ada di mana daerah ini karena memang namanya masih asing di telinga kami. Setelah melayani pertanyaan-pertanyaan pelanggan tersebut tentang produk, kami buru-buru bertanya ke Oom Google agar tidak makin penasaran.
Well, ternyata memang kabupaten ini tergolong baru. Kabupaten Batu Bara merupakan pemekaran dari Kabupaten Asahan pada tahun 2007. Batu Bara berada di kawasan Pantai Timur Sumatera Utara yang berbatasan dengan Selat Malaka. Kabupaten Batu Bara menempati area seluas 90.496 Ha yang terdiri dari 7 Kecamatan serta 100 Desa/Kelurahan Definitif.

Wilayah Kabupaten Batu Bara di sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Serdang Bedagai, di sebelah Selatan dengan Kabupaten Asahan, di sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Simalungun dan di sebelah Timur berbatasan dengan Selat Malaka. Berdasarkan luas daerah menurut kecamatan, daerah Lima Puluh merupakan kecamatan terluas dengan luas wilayah mencapai 239,55 Km² atau 26,47 persen dari luas total Batu Bara. Sedangkan Kecamatan Medang Deras merupakan wilayah terkecil dengan luas 65,47 Km² atau 7,23 persen dari luas total Batu Bara.

map-bappedaWilayah Administrasi pemerintahan Kabupaten Batu Bara terdiri dari 7 kecamatan, 93 desa dan 7 kelurahan yang terdiri dari 1 desa swadaya mula, 25 desa swakarya mula, 6 swakarya madya, 62 desa swasembada mula dan 6 desa swasembada madya yang seluruhnya telah definitif. Dari 100 kepala desa atau lurah, 9 diantaranya dikepalai oleh perempuan atau sekitar 9 persen.
Jumlah penduduk Batu Bara keadaan Bulan Juni Tahun 2008 diperkirakan sebesar 380.570 jiwa dengan kepadatan penduduk sebesar 421 jiwa per km2. Sebagian besar penduduk bertempat tinggal di daerah pedesaan yaitu sebesar 77,11 persen dan sisanya 22,89 persen tinggal di daerah perkotaan. Jumlah rumah tangga sebanyak 85.364 rumah tangga dan setiap rumah tangga rata-rata dihuni oleh sekitar 4,5 jiwa, sedangkan laju pertumbuhan penduduk dari tahun 2008 sebesar 1,80 persen.

Jumlah penduduk laki-laki pada tahun 2008 lebih sedikit dari penduduk perempuannya dengan persentase sebesar 49,90 persen dengan rasio jenis kelamin sebesar 96,47 yang artinya dari 100 penduduk perempuan terdapat kirakira 99 penduduk laki-laki. Bila dilihat per kecamatan maka Kecamatan Lima Puluh merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk terbesar dengan tingkat persebaran penduduk sebesar 22,85 persen sedangkan Kecamatan Sei Balai adalah yang terkecil yaitu 7,63 persen.

Untuk Kecamatan terpadat urutan pertama adalah Kecamatan Medang Deras dengan kepadatan mencapai 705 jiwa per km2 disusul dan yang terjarang adalah Kecamatan Sei Suka yaitu 311 jiwa per km2. Dilihat dari kelompok umur, persentase penduduk usia 0-14 tahun sebesar 36,26 persen, 15-64 tahun sebesar 59,90 persen dan usia 64 tahun ke atas sebesar 3,84 persen yang berarti jumlah penduduk usia produktif lebih besar dibandingkan penduduk usia non produktif dengan rasio beban ketergantungan sebesar 66,94 artinya setiap 100 orang penduduk usia produktif menanggung sekitar 67 orang penduduk usia non produktif.

Penduduk Batu Bara yang menganut agama Islam pada tahun 2008 sebesar 85,37 persen, Katolik sebesar 2,27 persen, Protestan sebesar 11,59 persen, Budha sebesar 0,74 persen dan Hindu sebesar 0,04 persen. Untuk suku bangsa yang terbanyak adalah Jawa sebesar 39,34 persen kedua suku Melayu sebesar 37,99 persen dan urutan ketiga adalah suku Batak sebesar 18,44 persen sedangkan sisanya adalah suku Minang, Banjar, Aceh dan lainnya.

Dari website juga, Batu Bara memiliki destinasi wisata alam unggulan berupa pantai dan pulau-pulau di perairan Selat Malaka. Salah satunya adalah Pulau Pandang (foto di bawah) yang terletak di wilayah Kecamatan Tanjung Tiram. Indah dan tampak damai sekali...
 

Lambang Kabupaten Batu Bara
  • Perisai bentuk mahkota piala melambangkan bahwa Kabupaten Batu Bara adalah hasilperjuangan gigih masyarakat Batu Bara.
  • Tujuh Bintang melambangkan bahwa Kabupaten Batu Bara terdiri dari tujuh Kecamatan dengan kehidupan rukun dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
  • Bunga Kapas berjumlah delapan kuntum, Padi yang berjumlah 12 butir dan Segi Enam melambangkan bahwa Kabupaten Batu Bara dilahirkan pada tanggal 8 Desember Tahun 2006.
  • Pita Merah dengan tulisan putih Sejahtera Berjaya melambangkan bahwa ikatan persatuan dan kesatuan dari berbagai macam aktivitas masyarakat yang bersatu padu dan bersama berjuang mewujudkan masyarakat Kabupaten Batu Bara yang sejahtera lahir dan bathin serta berjaya/berhasil dibidang pembangunan teritorial Kabupaten Batu Bara di dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
  • Motto Daerah Kabupaten Batu Bara adalah 'Sejahtera Berjaya' yang mengandung arti bahwa tujuan bersama seluruh lapisan multikultural masyarakat Batu Bara adalah kesejahteraan dan keberhasilan/berjaya dalam membangun daerahnya.
 OK, tidak bingung lagi kan sekarang?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar