Handicraft Center kok judulnya 'Pondok Dahar Lauk Jogja'? Mmmm... nama memang tidak perlu literally nyambung, kan? Bisa karena kami memang berasal dari Jogja, bisa juga karena memang pusat hobi kami ini dirintis dari rumah makan mungil kami, Pondok Dahar Lauk Jogja (back to 2011)...
However, pusat hobi kami ini berkarya dalam aneka handicraft
Jogja seperti bambu ulir cendani, vas & meja set gerabah Kasongan, vas kayu minimalis, serta rupa-rupa handicraft yang tak mesti berlabel 'Jogja' semisal bunga rangkai aneka jenis, ranting hias, lukisan bunga, pigura 3D, serta buah & pohon topiary artificial.
Pokoknya Jogja and Florist Enthusiast untuk Anda yang berkediaman di Bekasi dan sekitarnya...

Untuk navigasi cepat ke 'KATALOG UPDATE TERAKHIR' kami, klik di sini...

header gambar laukkita

Hot Items

HOT ITEMS :
* Handicraft Bambu Ulir : Bambu Ulir Cendani Aneka Model
* Handicraft Vas Gerabah : Vas Gerabah Aneka Model
* Handicraft Ranting Hias : Ranting Inul Aneka Model

Rabu, 21 Agustus 2013

Pantai Glagah Indah Kulon Progo Jogjakarta, Alternatif Destinasi Wisata Pantai Selatan

Liburan Idul Fitri 1434 H (Agustus 2013) kemarin kami mencoba menyambangi kembali Pantai Glagah Indah yang berlokasi tepat di sisi selatan Jalan Baru Lintas Luar Selatan (Jl. Daendels).
Setelah bertahun-tahun lalu kami datang ke sini, akhirnya kesampaian juga untuk kembali bertandang kemari. Lagipula Pantai ini memang sedikit unik dibandingkan pantai selatan lain yang secara umum berkarakter memiliki hempasan ombak samudra yang kuat.
Di Glagah Indah, selain tetap dapat dijumpai karakter hempasan ombak yang ganas, pantai ini memiliki dermaga dan sebuah area genangan air payau (semacam laguna) yang justru aman untuk direnangi karena secara umum tidak dalam dan tidak berombak. Selain itu tentunya terdapat fasilitas MCK, kolam renang air tawar untuk anak, serta hamparan pasir putih berpeneduh rerimbunan pohon cemara pantai yang pas sebagai ajang menggelar tikar dan piknik outdoor.
Untuk menuju Glagah Indah dari kota Jogja, paling enak memang mengambil jalur Jalan Raya Bantul (arah selatan Jogja), ke arah Brosot, menyeberangi jembatan Sungai Progo, lalu mengambil jalur Jalan Baru Lintas Luar Selatan atau yang dikenal juga sebagai Jl. Daendels. Jalan Lintas Luar Selatan ini direncanakan untuk terus menyusuri pantai selatan Jawa sampai Cilacap. Kami perkirakan jalur ini ke depannya akan menjadi jalur ramai sebagai alternatif Jalur Selatan Utama yang dikenal saat ini (Jogja-Wates-Purworejo), karena jalur utama ini kian macet pada saat-saat tertentu, khususnya masa libur panjang. Sepanjang pengamatan kami, Jalur Lintas Luar Selatan sejak Bantul hingga menjelang perbatasan Propinsi DIY-Jawa Tengah sudah mulus, lebar, dan tidak terlalu ramai. Namun di daerah Jawa Tengah, dari informasi beberapa kenalan kondisinya tidak sebaik di DIY, dimana di banyak titik masih terdapat kerusakan jalan. Dengan kecepatan sedang 50-an km/jam, Glagah Indah kami capai dalam waktu sekitar 45 menit dari Jogja. Tidak perlu khawatir tersasar karena papan penunjuk arah ke Glagah Indah cukup memadai. 


Belok kiri pada persimpangan Jl. Daendels menuju pantai (ada papan penunjuk arah yang cukup jelas), pantai ini sudah tidak jauh lagi sebenarnya. Terdapat pos pemungutan retribusi kendaraan dengan tarif Rp. 10.000 untuk bus/truk, Rp. 5000 untuk mobil, dan Rp. 2000 untuk sepeda motor. Setelah melewati pos ini, kita bisa memilih area parkir yang akan dimasuki. Saran kami adalah jangan masuk ke area parkir pertama dari arah pos, karena area parkir pertama ini tidak terlalu luas dan relatif lebih jauh ke fasilitas wisata. Lebih baik lewati area pertama ini, baru masuk ke area kedua yang lebih luas dan dekat. Di sini kita membayar biaya parkir Rp. 5000 untuk mobil (tidak ada batasan waktu). Tidak mahal memang.

Berikut foto-foto dokumentasi kami yang diambil di seputaran Glagah Indah...

Situasi area parkir pertama, karena tidak tahu kondisi kami masuk ke area pertama, di sini kurang nyaman sehingga kami sarankan lewati area pertama ini menuju area kedua setelahnya

Pandangan ke arah barat di sisi utara laguna, di sini banyak perahu motor tempel bercadik yang dapat disewa untuk memutari laguna yang cukup luas, tarifnya Rp. 5000 per orang

 
Keriangan anak-anak bermain air di laguna yang dangkal dan berair tenang. Di sini banyak siput air (tutut) yang dapat diambil untuk direbus menjadi sup tutut di rumah. Tidak disangka ternyata anak bungsu kami yang paling jago mencari tutut! Karena angin di sini kencang, jika sudah menceburkan diri ke air lebih nyaman tetap berada di dalam air yang hangat dibandingkan sering naik/keluar dari air... dingin rasanya tertiup angin kencang, brrrr....

Pesisir genangan yang nyaman untuk menggelar tikar/pikinik

Suasana pesisir laguna, terlihat sebuah kolam air tawar dengan fasilitas ban pelampung. Kami sarankan bagi anak-anak untuk nyebur ke kolam air tawar ini setelah puas bermain air di laguna yang berair payau, hitung-hitung sambil mandi/membersihkan diri dari air payau tadi, karena tarifnya tidak beda jauh : sewa kamar mandi Rp. 2000/orang, sedangkan paket berenang di kolam air tawar ini (termasuk mandi air tawar bersih setelahnya) Rp. 5000/orang. Toh setelah mandi di air payau kita tetap harus mandi air tawar, kan?

Pandangan ke arah dermaga, banyak fasilitas di kiri-kanan jalan yang dapat dimanfaatkan. Kondisi kolam pemandian air tawar anak di daerah ini lebih bagus dibanding daerah dekat laguna. Jika Anda memang tidak ingin mandi air payau di laguna dan hanya ingin bermain kolam air tawar, kami sarankan untuk memilih kolam air tawar yang lebih bagus di sini...

 Salah satu contoh kolam pemandian air tawar anak di lokasi dekat dermaga yang lebih bagus dibandingkan dekat laguna

 Pandangan ke arah timur saat berjalan di atas dermaga... ratusan beton cakar ayam pemecah ombak dipasang di sini karena ombaknya memang ganas sekali... hati-hati jangan sampai terpeleset ke bawah karena dermaga ini tidak memiliki pagar di kiri-kanannya, lebar dermaga ini sendiri sekitar 15 m, cukup lebar sebenarnya... dan menjorok ke tengah laut sepanjang sekitar 200 m... menjelang ujung dermaga arah laut lepas terdapat tali pembatas yang dipasang penjaga pantai setempat karena cipratan ombak dari tengah laut cukup berbahaya, sehingga kita sebenarnya tidak dapat berjalan terus hingga ujung terluar dermaga

 
Suasana muara sungai di sebelah timur dermaga, banyak perdu liar yang indah... sayang cukup banyak pula sampah yang mengotorinya, memang kami perhatikan belum terdapat tempat sampah yang memadai di pantai ini... sayang rasanya...

Must have item...
 Produk anggrek latex 2 tangkai dengan vas kayu 12 cm, detil klik di sini... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar