Handicraft Center kok judulnya 'Pondok Dahar Lauk Jogja'? Mmmm... nama memang tidak perlu literally nyambung, kan? Bisa karena kami memang berasal dari Jogja, bisa juga karena memang pusat hobi kami ini dirintis dari rumah makan mungil kami, Pondok Dahar Lauk Jogja (back to 2011)...
However, pusat hobi kami ini berkarya dalam aneka handicraft
Jogja seperti bambu ulir cendani, vas & meja set gerabah Kasongan, vas kayu minimalis, serta rupa-rupa handicraft yang tak mesti berlabel 'Jogja' semisal bunga rangkai aneka jenis, ranting hias, lukisan bunga, pigura 3D, serta buah & pohon topiary artificial.
Pokoknya Jogja and Florist Enthusiast untuk Anda yang berkediaman di Bekasi dan sekitarnya...

Untuk navigasi cepat ke 'KATALOG UPDATE TERAKHIR' kami, klik di sini...

header gambar laukkita

Hot Items

HOT ITEMS :
* Handicraft Bambu Ulir : Bambu Ulir Cendani Aneka Model
* Handicraft Vas Gerabah : Vas Gerabah Aneka Model
* Handicraft Ranting Hias : Ranting Inul Aneka Model

Kamis, 29 Agustus 2013

Konsep Sukses Toko Buku Donki: Makin Semrawut, Makin Laris

Pemandangan apa yang biasa menyapa seorang pengunjung toko buku? Kemungkinan besar kita akan menjumpai tumpukan buku yang tertata rapi menurut kategori-kategori tertentu, seperti sastra dalam negeri, sastra asing, hukum, bisnis, ekonomi dan lain-lain. Semua buku yang dijual juga biasanya tersampul plastik dengan rapi dan bersih dengan tujuan menarik pengunjung membawanya ke kasir dan membelinya.
Akan tetapi , jangan kaget jika Anda masuk ke toko buku Donki yang dikelola oleh pengusaha Jepang Takao Yasuda. Yasuda memiliki ide yang tiada duanya dan suka melanggar pakem bisnis toko buku.
 
 Takao Yasuda lontarkan konsep bisnis tak lazim di jaringan toko buku Donki, dan sukses besar. 
 (Image credit: www.japantimes.co.jp)

Buktinya? Ia membuat toko buku miliknya sebagai toko buku harta karun, yang semua bukunya terserak begitu saja tanpa ada pengaturan khusus dan terorganisir dengan baik layaknya toko buku besar. Di sini, calon pembeli harus berjuang layaknya pemburu harta karun yang tidak memiliki peta di sebuah toko buku yang luasnya sekitar 1000 meter persegi. Mereka harus bergerak ke sana kemari memilah dan memilih buku-buku yang ada di depan mata.
Tentang konsep harta karun ini, Yasuda berkomentar,Yang terpenting dari tampilan ini adalah sulit menemukan, sulit untuk mengambil dan sulit untuk membeli. Bisa jadi inilah yang memberikan tantangan tersendiri bagi pengunjung yang keranjingan berburu buku di Donki. Mereka tidak akan pernah bisa menyangka buku menarik yang bisa ditemukan di sana. Unsur kejutan dan perjuangan dalam mendapatkan sebuah buku yang sesuai keinginan dan minat itulah yang membuat mereka puas jika mendapatkannya.
Donki juga buka seperti sebuah klinik, rumah sakit, atau apotek yang terus beroperasi selama 24 jam terus menerus. Jam operasional yang panjang ini seolah menegaskan betapa berkomitmennya Yasuda terhadap pelanggan yang sudah menganggap kegiatan membaca buku sebagai suatu keharusan dalam kehidupan intelektual mereka. Seperti kita ketahui, warga Jepang adalah manusia-manusia yang gemar melahap buku. Konsep ini diterapkan karena berdasarkan pengalaman Yasuda sebagai pendiri toko buku, ia kerap melayani pembeli hingga larut malam. Pengusaha yang mantan petinju amatir ini mengatakan dirinya ingin mendobrak bahwa bisnis ritel dibatasi waktu. Padahal menurutnya tidak demikian.
Strategi berikutnya yang turut diaplikasikan Yasuda di Donki ialah pemberian potongan harga yang teratur. Tidak heran jika pengunjung makin ketagihan membeli dan makin banyak pengunjung baru yang datang.
Dengan menerapkan 3 konsep di atas, jaringan toko buku Donki menuai sukses besar. Yasuda juga kini menjadi orang paling kaya di negeri matahari terbit. Menurut Forbes, per April 2013, aset kekayaan Yasuda melonjak hingga US$1,08 miliar.
Di tengah suramnya kondisi ekonomi dunia dan di Jepang sendiri, suksesnya bisnis toko buku nyentrik Yasuda ini patut diapresiasi, apalagi dunai bisnis ritel lokal juga mengalami keterpurukan. Namun, berkat konsep-konsep yang tak lazim itu, ia mampu mencetak pertumbuhan bisnis yang mencengangkan. (*Akhlis)

sumber : ciputra entrepreneurship 

Must have items :
Koleksi bunga artificial rangkai tabletop @ Rp. 65.000/set



Tidak ada komentar:

Posting Komentar