Handicraft Center kok judulnya 'Pondok Dahar Lauk Jogja'? Mmmm... nama memang tidak perlu literally nyambung, kan? Bisa karena kami memang berasal dari Jogja, bisa juga karena memang pusat hobi kami ini dirintis dari rumah makan mungil kami, Pondok Dahar Lauk Jogja (back to 2011)...
However, pusat hobi kami ini berkarya dalam aneka handicraft
Jogja seperti bambu ulir cendani, vas & meja set gerabah Kasongan, vas kayu minimalis, serta rupa-rupa handicraft yang tak mesti berlabel 'Jogja' semisal bunga rangkai aneka jenis, ranting hias, lukisan bunga, pigura 3D, serta buah & pohon topiary artificial.
Pokoknya Jogja and Florist Enthusiast untuk Anda yang berkediaman di Bekasi dan sekitarnya...

Untuk navigasi cepat ke 'KATALOG UPDATE TERAKHIR' kami, klik di sini...

header gambar laukkita

Hot Items

HOT ITEMS :
* Handicraft Bambu Ulir : Bambu Ulir Cendani Aneka Model
* Handicraft Vas Gerabah : Vas Gerabah Aneka Model
* Handicraft Ranting Hias : Ranting Inul Aneka Model

Kamis, 29 Agustus 2013

Belajar Teknik Fotografi Panning & Zoom Dengan Kamera HP, Yuk...

Kamera belakangan menjadi fitur wajib yang harus melekat pada sebuah HP/gadget, menyusul gejala menjamurnya sosmed. Praktis memang karena tinggal jepret gambar, lalu gambar/foto itu dapat di-upload via HP yang dengan mudah terkoneksi ke internet.
Pertanyaannya : apakah kamera HP - yang biasanya tak dibekali kemampuan sehebat kamera profesional - tetap dapat digunakan untuk mengambil foto-foto dramatis dengan teknik yang biasanya hanya bisa diakomodasi oleh kamera profesional? Atau kamera HP memang hanya powerful untuk jeprat-jepret foto-foto statis/standar?
Well, jawabannya ternyata bisa! Kamera HP yang paling sederhana pun tetap dapat digunakan untuk mengambil foto dengan teknk-teknik tertentu. Namun pastinya membutuhkan keterampilan dan keberuntungan untuk menghasilkan foto dramatis yang berkualitas, mengingat keterbatasan kemampuan kamera HP memang seolah menjadi tantangan tersendiri bagi sang fotografer.

Teknik fotografi panning bisa jadi merupakan salah satu yang paling sulit. Pada teknik ini, kita hendak memotret objek bergerak hingga objek itu terlihat jelas/tidak blur (biasa disebut juga dibekukan/freeze). Caranya adalah dengan menggerakkan kamera mengikuti perpindahan objek tadi. Konsekuensinya, latar belakang objek yang sebenarnya diam justru akan terlihat blur karena pergerakan kamera ini. Tantangan dari teknik ini adalah bagaimana memastikan objek bergerak tadi selalu berada pada titik fokus kamera selama kamera digerakkan.
Foto di samping kanan menunjukkan contoh foto dengan teknik panning. Fokus foto itu jelas adalah seorang anak yang sedang menaiki bebek-bebekan pada karusel. Anak itu tampak jelas/fokus, sedangkan objek disekitar - terutama latar belakangnya - blur karena pergerakan kamera. Foto seperti itu langsung menegaskan kesan bahwa sang objek memang sedang bergerak.
Teknik panning memang biasanya digunakan untuk menangkap pergerakan objek-objek seperti mobil, motor balap, cheetah yang sedang berlari kencang, atau burung elang yang sedang terbang. Pokoknya segala objek yang sedang bergerak, yang kita ingin mempertegas kesan pergerakannya tadi dengan menampilkan latar belakang yang kabur seiring pergerakan objek foto.
Untuk memperkuat kesan gerakan, latar belakang objek sebisanya cukup ramai dan berwarna-warni (misalnya deretan rumah, kerumunan manusia, tiang-tiang aneka warna, atau pepohonan), agar dapat menjadi background blur yang baik. Jika latar belakang terkesan monoton (seperti langit biru, hamparan salju, atau kegelapan malam), maka akan lebih sulit bagi fotografer untuk menampilkan kesan blur yang bergerak.

Ilustrasi dasar teknik panning adalah seperti gambar di sebelah kiri. Posisi tengah (posisi kamera nomor 2) adalah posisi objek di tengah-tengah tampilan foto yang diinginkan. Posisi 1 (sebelum tengah) adalah posisi objek ketika tombol shutter kamera mulai ditekan/diaktifkan. Posisi 3 (setelah tengah) adalah posisi objek ketika proses pengambilan dan penyimpanan gambar telah selesai dilakukan oleh kamera.
Cukup jelas bahwa fotografer harus mengetahui berapa lama waktu proses pengambilan dan penyimpanan gambar yang dibutuhkan oleh kamera HP-nya. Misalnya waktu yang dibutuhkan adalah 1 detik, maka fotografer harus memperhitungkan bahwa ia harus sudah menekan tombol shutter kamera sekitar 0,5 detik sebelum objek berada di tengah-tengah 'bingkai' kameranya. Kemudian terus mempertahankan posisi objek di tengah-tengah 'bingkai' kameranya selama 1 detik, hingga objek tiba di posisi 3. Fotografer juga harus memperkirakan kecepatan gerak objek. Semakin cepat pergerakannya, maka semakin jauh pula jarak posisi 1 terhadap posisi 2.
Perhatikan pula bahwa jarak kamera terhadap objek semestinya tetap sama. Jika jarak kamera terhadap objek berubah - misalnya objek bergerak ke kanan sambil menjauhi atau mendekati kamera, maka objek juga tidak akan terlihat fokus. Kondisi seperti ini sedapat mungkin harus dihindari. 
Namun demikian, jika pun Anda tetap ingin mengambil foto panning suatu objek yang jaraknya terhadap kamera senantiasa berubah, Anda harus mengeliminasi ketidakfokusan objek akibat gerakan mendekat/menjauh ini dengan cara sedapat mungkin mendekatkan/menjauhkan kamera mengikuti pergerakan objek pula. Hal ini relatif lebih sulit karena selain harus menggerakkan kamera ke kanan/kiri, fotografer juga harus menggerakkan kamera mendekati/menjauhi dirinya untuk membuat objek senantiasa berada di jarak fokus kamera. Contoh foto karusel 'balon udara' di atas menunjukkan kasus ini. Balon udara itu bergerak ke arah kiri sambil mendekati fotografer. Untuk menyiasati hal ini, maka fotografer mulai menekan shutter kamera pada posisi tangan agak menjulur ke arah kanan-depan (jauh dari dirinya). Sambil menjaga agar objek tetap berada di tengah 'bingkai' kameranya, fotografer menggerakkan kamera HP-nya ke arah kiri sambil menekuk tangan agar kamera kian mendekat ke tubuhnya.

Dengan berlatih dan membiasakan diri, teknik panning ini akan dapat dikuasai dan dieksploitasi dengan cukup mudah. Apalagi karena kita dapat mengambil ratusan gambar dengan kamera digital HP tanpa khawatir kehabisan film seperti kamera jadul yang masih menggunakan film. Tingkat keberhasilan teknik panning mungkin tidak bisa 100% sebagaimana jika kita mengambil gambar statis/biasa. Namun karena kita pun dapat mengambil ratusan foto dengan kamera HP, maka tidak masalah bukan? Di antara sekian banyak foto panning yang diambil, pasti akan ada beberapa yang berkualitas baik.


Aktivitas anak yang sedang bermain bombomcar seperti 2 foto di atas, atau proses kerja di pabrik seperti foto di bawah pun dapat menjadi sarana berlatih panning yang baik. Cobalah terus hingga Anda terbiasa dan mahir. 


Teknik Zoom memang semestinya dilakukan dengan kamera profesional berlensa zoom/tele yang memadai. Zooming adalah teknik memotret yang bertujuan memberikan kesan gerak menuju satu titik (biasanya di pusat 'bingkai foto) dengan cara mengubah panjang fokus lensa pada saat eksposure/pemotretan. Sudah barang tentu perubahan panjang fokus hanya dapat dilakukan dengan lensa zoom. 
Lho, kalau begitu teknik ini tidak bisa dilakukan dengan kamera HP yang super simpel, dong? Jawabnya bisa! Walaupun hasilnya sangat terbatas dibandingkan kamera dengan lensa zoom sungguhan. Namun untuk ukuran 'fotografer sosmed', kualitas fotonya cukup dapat dibanggakan!
Prinsipnya tetap mengubah jarak fokus kamera terhadap objek. Namun tanpa lensa zoom, dengan kamera HP tangan fotografer lah yang harus bergerak mendekati/menjauhi objek untuk menciptakan kesan zomm/gerakan menuju satu titik.
Foto fruit in glass di samping kanan menunjukkan hasil teknik zoom dengan kamera HP paling sederhana. Titik fokus yang ingin dituju fotografer adalah daerah huruf 'W' dan buah pir hijau muda di bawahnya. Perhatikan pula perbedaan latar belakang bagian bawah dan atas foto yang kontras : bagian atas yang berwarna-warni, sementara bawah berupa lantai keramik satu warna. Hal perbedaan komposisi warna latar belakang ini akan diuraikan belakangan.
Pada teknik zoom 'asli' dengan kamera berlensa zoom, prosedur pemotretan zoom adalah : fokuskan objek tepat di tengah kemudian zoom sampai full dekat dengan cara sambil memencet tombol shutter putar gelang zoom pada lensa ke zoom out atau menjauh (sebaiknya menggunakan tripod untuk menjaga ketajaman fokus maksimum).
Dengan kamera HP, kita tak dapat menggunakan tripod karena inti dari teknik zoom dengan kamera HP adalah secara manual menggerakkan kamera mendekati/menjauhi objek. Prosedur dasar teknik zoom dengan kamera HP (tanpa lensa zoom) adalah seperti ilustrasi di kiri-bawah.
Tampak bahwa posisi awal kamera agak jauh terhadap objek. Penampakan objek di layar HP adalah seperti gambar 'bingkai' foto nomor 1 (bawah). Kemudian sambil menekan tombol shutter, gerakkan kamera mendekati objek hingga posisi 2. Pada posisi akhir ini, usahakan bahwa komposisi objek adalah seperti hasil foto yang diinginkan (pada contoh ilustrasi di sebelah kiri, objek akan tampak seperti gambar 'bingkai' foto nomor 2 (atas).
Kecepatan pergerakan kamera HP dari posisi 1 ke posisi 2 adalah sedikit lebih cepat dibanding dengan waktu proses pengambilan dan penyimpanan gambar. Misalnya, jika waktu proses itu adalah 1 detik, maka waktu pergerakan kamera dari posisi 1 ke 2 adalah sekitar 0,9 detik. Sisa waktu 0,1 detik adalah waktu kamera didiamkan pada posisi 2 agar objek tampak lebih fokus. Tanpa waktu 0,1 detik diam ini, maka objek akan tampak blur juga/tidak fokus sehingga foto zoom gagal memperlihatkan objek utamanya.

Kemudian mengenai latar belakang objek, sedapat mungkin pilihlah latar belakang yang berwarna-warni seperti halnya teknik panning. Dengan latar belakang bercorak, maka akan lebih mudah mendapatkan efek pergerakannya. Coba lihat kembali foto fruit in glass di atas, tampak bahwa latar belakang bagian atas foto yang berupa tumpukan buku warna-warni terkesan lebih bergerak/mengarah ke satu titik pusat dibandingkan lantai keramik krem di bagian bawah foto yang tampak seperti lantai keramik normal tanpa ada kesan pergerakan.
Namun demikian, Anda tetap dapat bereksperimen dengan latar belakang yang cenderung monoton jika objek foto Anda relatif besar serta berbentuk bersulur-sulur/menjari seperti objek bunga rangkai pada 2 foto di bawah, karena bentuk seperti ini sendiri sudah dapat memberikan kesan pergerakan. Sedangkan ukuran objek final (lihat gambar 'bingkai' foto nomor 2 di atas) tidak terlalu berpengaruh. Jika posisi kamera lebih jauh, maka objek tampak sedikit lebih kecil. Namun kesan bergerak ke pusatnya masih terasa karena adanya tangkai bunga yang 'menjari'. Tampak bahwa titik fokus kedua foto di bawah adalah bagian tengah rumpun bunga. Hanya besar-kecil objek secara keseluruhan saja yang mebedakannya.

Anda dapat berlatih dengan objek-objek sederhana di rumah, seperti mobil-mobilan kayu di bawah. Variasikanlah pula latar belakangnya (monoton atau bercorak) untuk mendapatkan feel saat melakukan zooming dengan kamera HP sederhana.

Namun demikian, sebagaimana telah disinggung di atas, teknik zoom tetaplah lebih powerful dengan lensa zoom, karena kita bisa bereksplorasi dengan perubahan jarak fokus yang ekstrim/jauh, yang tak terjangkau oleh pergerakan tangan kita. Dengan kamera HP, kita hanya dapat bermain dengan objek yang relatif kecil, dengan perpindahan HP (posisi 1 ke 2) hanya sejangkauan tangan, atau hanya sekitar 20~25 cm. Dengan kamera berlensa tele, kita dapat membuat foto zoom objek yang jauh lebih besar seperti gedung di ujung jalan berjarak 400-an m dari posisi kamera seperti contoh foto di bawah :
Contoh foto zoom, sumber :  http://tipsfotografi.net/teknik-zooming-dalam-fotografi.html
  
Sekali lagi, kedua teknik panning dan zoom ini targetnya memang hanya membuat foto pribadi tingkat sosmed. Tentu tak bisa disamakan dengan foto berkualitas hasil olahan kamera profesional. Namun demikian, dengan kedua teknik ini, kita akan mampu membuat foto-foto yang cukup dramatis untuk konsumsi situs sosmed kita.
Tidak terlalu sulit, bukan?

1 komentar: