Handicraft Center kok judulnya 'Pondok Dahar Lauk Jogja'? Mmmm... nama memang tidak perlu literally nyambung, kan? Bisa karena kami memang berasal dari Jogja, bisa juga karena memang pusat hobi kami ini dirintis dari rumah makan mungil kami, Pondok Dahar Lauk Jogja (back to 2011)...
However, pusat hobi kami ini berkarya dalam aneka handicraft
Jogja seperti bambu ulir cendani, vas & meja set gerabah Kasongan, vas kayu minimalis, serta rupa-rupa handicraft yang tak mesti berlabel 'Jogja' semisal bunga rangkai aneka jenis, ranting hias, lukisan bunga, pigura 3D, serta buah & pohon topiary artificial.
Pokoknya Jogja and Florist Enthusiast untuk Anda yang berkediaman di Bekasi dan sekitarnya...

Untuk navigasi cepat ke 'KATALOG UPDATE TERAKHIR' kami, klik di sini...

header gambar laukkita

Hot Items

HOT ITEMS :
* Handicraft Bambu Ulir : Bambu Ulir Cendani Aneka Model
* Handicraft Vas Gerabah : Vas Gerabah Aneka Model
* Handicraft Ranting Hias : Ranting Inul Aneka Model

Rabu, 24 Juli 2019

Pantai Teras Kaca, Jogjakarta : Tempat yang Pas Untuk Foto-Foto

Pantai Teras Kaca Nguluran berada di daerah Panggang, Kabupaten Gunung Kidul, DI Jogjakarta. Bagi pengguna GPS, keyword tempat ini adalah 'teras kaca pantai nguluran'.
Jaraknya dari area Malioboro cukup jauh sebenarnya... sekitar 45 km (tak kurang dari 1,5 jam berkendara) via jalur Imogiri-Panggang yang berkontur cukup menantang alias ekstrim, tetapi ini adalah jalur terdekat dari kota Jogjakarta. Kondisi jalan cukup baik (aspal halus), meski memang tidak lebar. Kecuali menjelang tiba di lokasi parkir Teras Kaca, jalannya masih terkategori buruk.
Sangat disarankan untuk datang ke pantai ini pada pagi hari dan tidak pada akhir pekan/libur untuk menghindari antrean yang panjaaaaang dan lamaaaaa.... Juga karena jika pulang terlalu sore, rute jalan ke sini masih minim penerangan.
Setiba di lokasi dan memarkir kendaraan, kita harus membayar retribusi masuk dinas pariwisata Rp. 5000 per orang, dan tiket masuk kawasan Pantai Teras Kaca sebesar Rp. 5000 per orang. Tapi untuk berfoto di setiap spot andalan, kita masih harus merogoh kocek lagi...
Tarif parkir mobil @ Rp. 5000, dan sepeda motor @ Rp. 3000. Cukup standar lah...

Pantai di sini berkontur tebing curam, sehingga praktis kita tidak bisa bermain air. Satu-satunya jualan Teras Kaca ya memang sebagai spot foto itu...
Di dekat area parkir memang terdapat satu-satunya tempat makan, tetapi bukan kelas restoran atau cafe... Sekedar ngopi atau ngemil gorengan sih bisa, walaupun memang tidak terlampau banyak pilihan. Artinya pengunjung yang datang ke pantai ini memang untuk berfoto, bukan karena alasan lainnya. Tidak untuk bermain air, tidak untuk kulineran, tidak lain-lainnya...

Hari itu sebenarnya kami sudah tiba di lokasi Teras Kaca pada pukul 9 pagi, kira-kira bertepatan dengan jam buka tempat ini (tutup pukul 17:00). Tapi sayang seribu sayang, pagi itu ternyata telah ada booking sesi pemotretan pre-wedding berdurasi 1 jam di spot Teras Kaca.
Alamak... kami pun harus menunggu hingga pukul 10 hanya sekedar untuk bisa berfoto di sini.
Sempat galau juga apakah kami akan menunggu 1 jam untuk berfoto di Teras Kaca, atau beralih ke spot berbayar lain yang juga tersedia di sini, seperti spot Becak Terbang, Giant Chair, atau Glass Boat. Tapi kemudian setelah dipikir-pikir toh memang spot utama di sini ya Teras Kaca-nya itu, sesuai nama tempat ini. Maka akhirnya kami pun memilih menunggu sesi pre wedding tadi. Kami mendapat nomor antrian 2, 3, 4, 5, dan 6.

Produk anggrek kain deluxe isi 6 dgn vas kayu, info & harga detil klik di sini...
Sebenarnya sih 1 nomor antrian biasa hanya berdurasi 2 menit. To the... what??? Only 2 minutes???Iya, betul... 2 menit! Jadi 1 orang (pemegang 1 nomor antrian) hanya mendapat kesempatan 2 menit untuk berfoto di tiap spot di pantai ini. Karena kami membeli 5 nomor, maka total kami mendapat waktu 10 menit.

Harga tiap 1 tiket spot berbayar adalah seperti foto di bawah. Perlu diperhatikan bahwa harga itu adalah untuk tiap orang, dan tiap orang diberi waktu 2 menit saja.
Jadi jika Anda datang berdua dan hanya membeli 1 tiket, maka hanya 1 orang yang boleh berfoto dan 1 orang lainnya hanya menjadi fotografer.
Sangat-sangat-sangat-sangat disarankan agar Anda sudah memiliki konsep dan ancer-ancer angle foto yang akan diambil sebelum giliran Anda tiba. Sudah punya gambaran skenario lah pokoknya! Jika tidak, maka waktu 2 menit itu tidak akan efektif karena cukup singkat.


Pada foto di bawah tampak pasangan yang sedang berfoto pre wedding, dan suasana pantai ini yang beralaskan tanah merah. Langit saat itu memang agak mendung, sehingga hasil foto kami kurang maksimal. Kondisi cuaca juga sangat menentukan hasil foto kita sih... saat matahari bersinar terang dan laut berwarna biru gelap, hasil foto akan lebih berkualitas.

Selain spot foto berbayar, di Teras Kaca juga sebenarnya terdapat beberapa spot foto gratis seperti tampak di bawah... Selain menjual spot-spot foto yang tersedia, menurut kami suasana di sini agak kurang cocok untuk dinikmati bersama dalam sebuah acara wisata keluarga di mana kita ingin bersantai sambil menikmati suasana. Paling tidak untuk keluarga kami : anak-anak lebih suka dengan kontur pantai berpasir yang landai, di mana mereka bisa bermain air/berenang dan menikmati berjalan-jalan di atas pasirnya. 

Menunggu dan menunggu... walaupun kami sebenarnya mendapat tiket mulai nomor 2. Tiket di sini tampak pada foto di bawah berupa kepingan kayu bercat merah. Tapi sebenarnya mengantri 1 jam seperti saat itu masih mendingan lho, karena konon saat sedang penuh, pengunjung bahkan harus menunggu sekitar 3 jam!

Foto kiri-bawah memperlihatkan wujud anjungan Teras Kaca yang berupa konstruksi baja menjorok ke laut dari bibir tebing. Lantai kacanya cukup tebal, dan semestinya sih terbuat dari kaca temper. Walaupun tampak cukup kuat, tetapi kita harus mengenakan sandal kain ketika naik ke atas anjungan ini agar alas kaki kita tidak menggores atau menekan kaca berlebihan. Jumlah pengunjung yang naik ke anjungan secara bersamaan juga dibatasi.
Pada foto kanan-bawah tampak bahwa anjungan Glass Boat memiliki konsep serupa dengan Teras Kaca... hanya saja bagian lantai kacanya tidak seluas Teras Kaca.


Dari atas anjungan Teras Kaca, arah pandangan ke bawah adalah seperti pada foto di sebelah kiri... langsung menunjukkan pemandangan ombak memecah tebing di bawah sana.
Awalnya sempat merasa agak gamang juga sih saat berjalan di atasnya, apalagi karena debur ombak di bawah terdengar cukup kencang. Tapi lama-lama akan terbiasa.
Konstruksi baja anjungan ini dicat putih, dengan lapisan foam warna hitam di bagian yang menumpu lantai kacanya agar membantu meredam tekanan ke material kaca saat dinaiki pengunjung.
Tadinya kami pikir anjungan Teras Kaca berukuran kecil saja... tapi ternyata cukup lapang.
Di beberapa tempat pada konstruksi anjungan ini terlihat noda kemerahan - mungkin karat - tetapi secara keseluruhan memang masih kokoh.
Selain berswafoto, kita juga bisa meminta bantuan petugas di anjungan ini untuk mengambilkan foto. Tak hanya itu, petugas di sini juga akan sekalian berperan sebagai pengarah gaya...
Dan pada akhirnya tujuan utama pengunjung datang ke Pantai Teras Kaca memang untuk berfoto cantik, tidak yang lainnya... 


Anggrek latex 2 tgk vas kayu, info detil & harga klik di sini...
Tips ke Teras Kaca :
1. Datang sepagi mungkin, sebisanya bukan pada akhir pekan atau hari libur.
2. Pilih hari ketika mentari bersinar cerah.
3. Persiapkan uang ekstra karena seluruh spot foto unggulan di sini berbayar.
4. Persiapkan terlebih dahulu skenario/urutan foto yang akan dilakukan karena waktu hanya 2 menit per nomor antrian.
5. Bawa payung untuk persiapan jika harus mengantri, karena belum banyak pohon peneduh di sini.
6. Bawa makanan-minuman ringan.