Handicraft Center kok judulnya 'Pondok Dahar Lauk Jogja'? Mmmm... nama memang tidak perlu literally nyambung, kan? Bisa karena kami memang berasal dari Jogja, bisa juga karena memang pusat hobi kami ini dirintis dari rumah makan mungil kami, Pondok Dahar Lauk Jogja (back to 2011)...
However, pusat hobi kami ini berkarya dalam aneka handicraft
Jogja seperti bambu ulir cendani, vas & meja set gerabah Kasongan, vas kayu minimalis, serta rupa-rupa handicraft yang tak mesti berlabel 'Jogja' semisal bunga rangkai aneka jenis, ranting hias, lukisan bunga, pigura 3D, serta buah & pohon topiary artificial.
Pokoknya Jogja and Florist Enthusiast untuk Anda yang berkediaman di Bekasi dan sekitarnya...

Untuk navigasi cepat ke 'KATALOG UPDATE TERAKHIR' kami, klik di sini...

header gambar laukkita

Hot Items

HOT ITEMS :
* Handicraft Bambu Ulir : Bambu Ulir Cendani Aneka Model
* Handicraft Vas Gerabah : Vas Gerabah Aneka Model
* Handicraft Ranting Hias : Ranting Inul Aneka Model

Kamis, 22 Maret 2012

Main ke De'Ranch Lembang dan Tahu Tauhid, Lembang, Kab. Bandung

Akhir pekan tanggal 7 Feb 2015 kami sekeluarga bersilaturahim ke rumah mertua kami di Bandung. Namun karena anak-anak mengajak main ke De'Ranch yang beralamat di Jl. Maribaya No. 17, Lembang, Kab Bandung, maka kami pun pergi ke kawasan ini dulu. De'Ranch terletak tak jauh dari perempatan Pasar Lembang. Hanya beberapa ratus meter dari perempatan ke arah timur (arah Maribaya) di sebelah kiri jalan, kita sudah tiba di sini. Tepat di seberang jalan terdapat Tahu Tauhid yang juga terkenal sebagai produsen tahu yang lembut dan nikmat di Lembang. Kedua tempat ini bisa dikunjungi sekaligus. Biasanya orang akan datang ke De'Ranch dulu, lalu pulangnya ke Tahu Tauhid sambil makan siang atau untuk membeli oleh-oleh.
Jadwal operasional normal De'Ranch adalah buka setiap hari kecuali hari Senin, pukul 9 ~ 17. Pada hari libur pada pukul 8 ~ 18.

Sesuai dengan namanya, De’Ranch menampilkan nuansa peternakan zaman cowboy di mana kuda masih menjadi hewan pekerja utama. De'Ranch menjual suasana peternakan sambil menunggang kuda dengan kostum khas cowboy serta indian, pemandangan lahan hijau yang indah, dan aktivitas permainan lainnya untuk seluruh keluarga.
Harap diperhatikan pula bahwa kuda yang banyak dipelihara di kawasan ini dapat menendang dengan kaki belakang dan kaki depan, serta dapat pula menggigit. Maka, selalu jaga jarak aman dengan kuda-kuda tersebut. Jangan menghampiri kuda dari arah belakang dan jangan pula melakukan gerakan yang mengejutkan selama berada dekat dengan kuda.

Area parkir De'Ranch sangat memadai, baik untuk mobil maupun motor. Dari pintu depan ini kita bisa segera membeli tiket masuk seharga Rp. 8000/orang. Dengan membeli tiket masuk ini, kita juga mendapatkan gratis 1 gelas susu sapi murni produksi sapi-sapi yang dipelihara di De'Ranch untuk setiap tiket. Counter penukaran potongan tiket dengan susu murni ini ada di dalam kantin De'Ranch. 
 Turun dari mobil kita dapat segera menuju pintu masuk. Sebenarnya di sini terdapat sebuah mushalla kecil, namun di dalam terdapat mushalla lain yang lebih bersih dan nyaman bagi pengunjung (kiri). Area parkir motor tepat di sebelah kiri pintu masuk De'Ranch (kanan).

Di bagian luar pintu masuk juga terdapat counter penjualan kaktus seperti yang banyak ditemui di supermarket. Harga kaktus di sini tiap potnya sedikit lebih mahal dibandingkan di supermarket. 
 Papan daftar permainan dan fasilitas lain di dekat pintu masuk. Satu hal yang kami suka dari De'Ranch adalah komitmen mereka dalam menjaga kebersihan yang dibuktikan oleh sangat banyaknya tempat sampah tersedia di sini (kiri). Counter kaktus dan tumbuhan sukulen lain yang nota bene merupakan tanaman khas prairi Amerika Utara tempat hidup para cowboy sekitar 200 tahun silam (kanan).
.
 Counter suvenir De'Ranch yang menjual kaos, tas, dan topi koboi di samping pintu keluar (kiri). Area pintu masuk-keluar yang dilayani oleh koboi berbaju daerah Sunda, serta lorong dengan gerbang bernuansa susunan bata merah di sebelah kanannya yang menuju ke area permainan (kanan).
.
 Counter penukaran potongan tiket masuk dengan segelas susu murni De'Ranch (kiri). Duduk dulu sambil minum susu murni di meja-meja yang banyak terdapat di kantin De'Ranch dekat pintu masuk (kanan).
.
 Karena minum susunya cepat, Abid melihat kolam ikan yang ada dekat kantin dulu (kiri). Dinda masih menikmati susu De'Ranch (kanan).
.
 Kantin De'Ranch memiliki meja-kursi outdoor, sayangnya saat itu sudah siang sehingga panas jika minum susu di luar (kiri). Suasana indoor kantin De'Ranch yang cukup padat siang hari itu (kanan).
 
Dari kantin De'Ranch, kita bisa memilih menuju ke arah kiri (ke Sanggurdi Hall) atau ke kanan (Pelana Hall), masing-masing arah memiliki beragam permainan seperti yang ditunjukkan oleh papan penunjuk arahnya (kiri). Karena mushalla berada di sebelah kiri dan saat itu sudah masuk waktu shalat zhuhur, kami menuju ke arah kiri dulu untuk melaksanakan shalat, memasuki gerbang bernuansa bata merah tak jauh dari pintu masuk (kanan).

 Di lorong ini terdapat aneka pilihan menu seperti bakso, nasi goreng, dsb., serta beberapa mainan anak (kiri). Outbond mini dan beberapa permainan anak lain (kanan).
.
 Di ujung lorong ini terdapat De'Ranch bakery (kiri); dan Factory Outlet bernuansa indian (kanan).
.
 Dinda berfoto dengan boneka gadis Indian di depan Factory Outlet (kiri). Mushalla lantai 2 yang luas dan nyaman, terpisah antara area untuk pria dan wanita. Di lantai bawah juga terdapat mushalla kecil. Lebih nyaman naik saja ke lantai atas untuk shalat di sini (kanan).

 Permainan Balon Air

 Replika tenda Indian di sekitar lintasan sepeda (kiri). Bagian dalam tenda Indian yang kosong (kanan).

 Permainan Perahu Dayung dengan dekorasi replika totem Indian di sekitar kolam

 Permainan Kuda Ayun, kurang lebih seperti Kora-Kora (kiri). Area Panahan (kanan).
.
 Karena sudah jam makan siang, sebelum mulai bermain anak-anak makan sosis dulu yang dijual di kantin dekat loket penjualan tiket permainan, supaya perut tidak kosong...

 Tiket permainan di sini dijual rata-rata Rp.25.000/lembar (kiri). Dryar mencoba triker alias sepeda roda tiga, kita harus memiringkan badan ke kiri-kanan untuk berbelok karena triker tidak memiliki setang kemudi. Awalnya sulit, anak-anak bolak-balik keluar lintasan, namun setelah beberapa saat mencoba mereka sudah  bisa mengendarai triker masing-masing dengan cukup mahir (kanan).

 Abid melaju dengan triker kecilnya dengan rangka berwarna ungu, sementara triker yang lebih besar dengan rangka warna merah (kiri). Permainan trampolin (kanan).

 Kandang sapi perah, sapi-sapi holsten atau frisia yang dipelihara di De'Ranch ini besar-besar dan tampak sehat. Sebenarnya ada jadwal pelatihan memerah susu di sini, sayang saat kami ke sana tidak sedang ada jadwal memerah susu.

 Kemasan yoghurt dan produk olahan susu murni De'Ranch dijual di depan kandang sapi perah (kiri). Berpose di depan kandang kuda di sekitar lintasan naik kuda(kanan).

Untuk naik kuda berkeliling area De'Ranch, kita harus menuju Terminal Indian. Di sini tersedia rompi dan hiasan kepala ala Indian yang dapat dipakai selama kita naik kuda. Terdapat pilihan ukuran rompi (S, M, L) yang dapat kita pilih di sini.

 Anak-anak sudah siap naik kuda dengan atribut masing-masing (hiasan kepala laki-laki berupa rambut ala mohawk, lucu juga...)
 
Anak usia lima tahun ke bawah bisa naik kuda poni di sini (kiri). Naik delman keliling De'Ranch (kanan)

 Panjat tebing & flying fox (kiri). Pemandangan hijau dari arah kandang kuda ke kantin De'ranch. View dan lapangan rumput di sini juara deh (kanan).
 
Kami terus berjalan menuju Pelana Hall. Di sini masih terdapat beberapa permainan seperti Perahu Lincir (kiri). Toilet di sini ditandai cowboy & cowgirl, masing-masing untuk pria dan wanita (kanan).

 Permainan The Gold Hunter : di sini kita mencari 'keping harta' yang tersembunyi di antara kerikil dasar kolam.

 Terakhir, anak-anak mencoba permainan mewarnai celengan gerabah. Paket yang disediakan De'Ranch adalah Rp. 60.000 untuk tiap celengan dengan 6 tube cat warna dan 2 kuas. Dryar dan Abid mewarnai celengan berbentuk Bola Hewan, Dinda memilih Hello Kitty. Menurut kami sebaiknya 1 celengan dikerjakan berdua agar bisa bekerja sama dan tidak terlalu lama menyelesaikannya (kalau kelamaan nanti takutnya keburu bosan).

 Bersama-sama mewarnai celengan (kiri). Celengan jadi yang sudah diwarnai. De'Ranch memberikan kotak karton sebagai wadah tiap celengan (kanan). Tube cat warna dan kuas boleh dibawa pulang, jadi meski celengan belum selesai diwarnai di lokasi De'Ranch, kita bisa meneruskan mewarnainya di rumah.

Setelah selesai mewarnai celengan, kami pun meninggalkan lokasi De'Ranch. Berikutnya kami menuju Tahu Tauhid yang terletak persis di seberang. Tahu Tauhid berada di hoek jalan Maribaya dan Seskoad. Kita masuk dari pintu gerbang yang berada di jalan Maribaya, dan keluar lewat Seskoad. Namun perlu digaris bawahi bahwa kapasitas parkir mobil di sini terbatas, tak sampai 15 mobil sepertinya. Jika parkir mobil di dalam sudah penuh, kita terpaksa parkir di tepi jalan Seskoad.
Tepat setelah kami tiba di Tahu Tauhid, hujan turun dengan sangat deras. Untung juga kami telah duduk manis di kantin Tahu Tauhid. Namun karena loket pembelian produk olahan kedelai untuk oleh-oleh berada di bangunan utama, akhirnya kami terpaksa menyeberang juga ke sana.
 Lahap menyantap Tahu Tauhid yang bertekstur lembut (kiri). Bangunan utama Tahu Tauhid (kanan).


 Loket penjualan oleh-oleh Tahu Tauhid (kiri). Kantin Tahu Tauhid diguyur hujan deras (kanan).


 Sayang pricelist Tahu Tauhid ini tidak jelas, sementara kami tidak punya foto lainnya. Tapi secara umum harga jual Tahu Tauhid tidak mahal kok (kiri). Berpayung ria dari bangunan utama Tahu Tauhid ke arah kantin (kanan).

 Oleh-oleh produk olahan Tahu Tauhid

Secara keseluruhan anak-anak mengaku senang dengan perjalanan kami hari itu. Itu yang paling penting.
Rute pulang dari Lembang ke Bandung seperti biasa melewati Pasar Lembang. Namun saat ini karena di sana terdapat Floating Market, arus kendaraan yang meninggalkan Floating Market bertemu dengan arus dari arah Maribaya atau pun Tangkuban Parahu. Jalan yang sempit di sini kurang memadai untuk menampung arus seluruh kendaraan sehingga perjalanan pun tersendat sampai ke pertigaan jalan Raya Lembang. Dari sini perjalanan relatif lancar hingga tersendat kembali menjelang Terminal Ledeng.  
 

Di dekat Terminal Ledeng Anda sebenarnya bisa sekalian berkunjung ke Rumah Sosis, suatu tempat rekreasi keluarga yang cukup populer belakangan ini di Bandung. 
Artikel kami tentang lokasi Rumah Sosis ini bisa Anda baca di sini...



 
Must have item :
 Pigura 3D bunga bola isi 3 (kiri); isi 5 (kanan), detil klik di sini...