Setelah akhir pekan lalu mengikuti pengajian di masjid perumahan yang membahas kisah Qarun dan Nabi Musa 'Alaihissalam (AS), suami seperti biasa timbul rasa ingin tahunya terkait cara Allah Subhanahu wa Ta'ala (SWT) menerangkan kepada manusia lewat Al Qur'an tentang seberapa kayanya perbendaharaan harta yang Ia titipkan pada Qarun dalam Surah Al Qasas : 76 yang artinya ;
Sesungguhnya Qarun adalah
termasuk kaum Musa, maka ia berlaku aniaya terhadap mereka, dan Kami
telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang
kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang
kuat-kuat. (Ingatlah) ketika kaumnya berkata kepadanya: "Janganlah kamu
terlalu bangga; sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
terlalu membanggakan diri".
Allah SWT tidak menyebutkan rincian banyaknya harta Qarun secara langsung, tetapi mengatakan kunci-kunci gudang harta tempat Qarun menumpuk hartanya. Dapat dibayangkan jika kunci gudang hartanya saja demikian banyak dan berat hingga harus dipikul oleh sejumlah orang berotot, maka tentu harta yang berada di dalamnya sungguh sangat-sangat-sangat-sangat banyak, tak terbayangkan oleh ukuran kekayaan manusia jaman ini!
Suami beranalogi sbb. :
* Kunci modern (seperti kunci-kunci rumah kita) didesain cukup kecil dan ringan... mungkin masanya hanya berkisar 20 gram/kunci. Kunci di jaman Nabi Musa AS (Mesir Kuno) diasumsikan lebih berat karena terbuat dari besi/logam lain yang seharusnya pada jaman itu cukup tebal dan berat agar kuncinya menjadi cukup kokoh (tidak mudah berubah bentuk)... katakanlah massanya 200 g/kunci (10 kali lipat massa kunci modern).
kunci kuno (kiri) dan modern (kanan)
* Surah Al Qasas 76 di atas memang tidak merinci berapa orang kuat-kuat yang dibutuhkan untuk memikul seluruh kunci gudang harta Qarun. Di sini suami berasumsi lagi : terdapat 7 orang kuat-kuat. Katakanlah satu orang kuat sanggup memikul beban seberat 200 kg (asumsi rekor dunia angkat besi untuk angkatan snatch saat ini sekitar 150-an kg, dan manusia pada jaman Nabi Musa memiliki fisik yang lebih kuat dibandingkan manusia jaman ini); maka satu orang kuat akan sanggup memikul sebanyak 1000 buah kunci. Total 7 orang kuat itu berarti akan mampu memikul total 7000 buah kunci. Artinya, Qarun memiliki sekitar 7000 gudang harta (asumsi tiap gudang harta hanya memiliki satu kunci).
Memang ini hanya asumsi jika orang berotonya ada 7 orang, jika ternyata lebih banyak, maka tentunya akan ada lebih banyak lagi gudang harta yang Qarun miliki.
Memang ini hanya asumsi jika orang berotonya ada 7 orang, jika ternyata lebih banyak, maka tentunya akan ada lebih banyak lagi gudang harta yang Qarun miliki.
* Jika luas bangunan satu gudang harta adalah 60m2 (asumsi seperti kapling tanah 6x10m), maka Qarun memiliki total luas gudang 420.000m2 atau 42 hektar! Di dalam gudang-gudang itulah Qarun menimbun hartanya yang kemungkinan tak hanya terdiri dari emas, perak dan perhiasan, tetapi juga definisi harta yang jamak dijadikan standar kekayaan di jaman itu seperti gulungan permadani, kain sutera halus, furnitur dari kayu mahal, patung-patung gading berukir, guci/gerabah/porselin, atau mungkin juga gandum dan bahan pangan lain. Tetapi apa pun wujudnya, mengisi 42 hektar bangunan dengan harta kekayaan jelas sesuatu hal yang luar biasa kayanya!
Allah SWT menerangkan pula di dalam Al Qur'an bahwa sebagai azab bagi Qarun akibat kesombongannya, maka Allah menenggelamkan Qarun bersama seluruh istana dan gudang hartanya ke dalam bumi, di mana tak seorangpun dari sekian banyak pengikut Qarun yang mampu menolongnya jika Allah SWT sudah berkehendak. Dapat dibayangkan bahwa untuk menenggelamkan seluruh bangunan yang menempati areal seluas itu, maka kemungkinan terjadi lewat mekanisme gempa dan rekahan tanah yang juga sangat luas.
Bisa jadi memang rekahan tanah ini menimbulkan cekungan di permukaan bumi yang kemudian terisi air hingga membentuk danau Qarun atau dalam bahasa Arab dikenal sebagai Bahirah Qarun di daerah Al Fayyum, Mesir, dan bisa disaksikan hingga saat ini untuk memberi peringatan pada manusia. Namun memang lokasi pasti kejadian tenggelamnya Qarun ini tidak dijelaskan secara jelas lewat dalil yang shahih, sehingga kita semestinya tidak terlalu mempermasalahkan bukti fisik, melainkan lebih kepada makna agar harta tidak menjadikan kita takabur.
Peta lokasi Danau Qarun |
Dalam diskusi kami terkait hal ini, suami memberi nasihat pada kami sekeluarga untuk menjadikan kisah Qarun ini sebagai ibrah bahwa harta titipan Allah SWT selayaknya hanya sebatas genggaman tangan tetapi jangan sampai masuk ke hati. Apa pun jika sudah masuk ke hati maka akan sulit untuk dilepaskan... tetapi jika hanya sebatas genggaman tangan, maka akan mudah dikeluarkan/diinfakkan. Harta kekayaan Qarun yang menggunung itu tidaklah membawa kebaikan baginya, justru kebinasaan.
Juga jika menilik silsilah Qarun : Qarun adalah sepupu Nabi Musa AS, anak dari Yashar adik kandung Imran ayah Nabi Musa AS. Keduanya merupakan cucu dari Qahas, putra Lewi, saudara Nabi Yusuf AS berbeda ibu, anak Nabi Ya'qub AS (Israil) bin Ishaq bin Ibrahim. Maka Qarun sesungguhnya adalah kerabat dekat Nabi Musa AS, namun faktor kekerabatan dan keturunan itu sama sekali tidak membawa kebaikan padanya karena pemahaman beragama Qarun yang melenceng dari jalan lurus yang diajarkan oleh Nabi Musa AS di jamannya.
Wallahu'alam bissawab.
Semoga bermanfaat...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar