Handicraft Center kok judulnya 'Pondok Dahar Lauk Jogja'? Mmmm... nama memang tidak perlu literally nyambung, kan? Bisa karena kami memang berasal dari Jogja, bisa juga karena memang pusat hobi kami ini dirintis dari rumah makan mungil kami, Pondok Dahar Lauk Jogja (back to 2011)...
However, pusat hobi kami ini berkarya dalam aneka handicraft
Jogja seperti bambu ulir cendani, vas & meja set gerabah Kasongan, vas kayu minimalis, serta rupa-rupa handicraft yang tak mesti berlabel 'Jogja' semisal bunga rangkai aneka jenis, ranting hias, lukisan bunga, pigura 3D, serta buah & pohon topiary artificial.
Pokoknya Jogja and Florist Enthusiast untuk Anda yang berkediaman di Bekasi dan sekitarnya...

Untuk navigasi cepat ke 'KATALOG UPDATE TERAKHIR' kami, klik di sini...

header gambar laukkita

Hot Items

HOT ITEMS :
* Handicraft Bambu Ulir : Bambu Ulir Cendani Aneka Model
* Handicraft Vas Gerabah : Vas Gerabah Aneka Model
* Handicraft Ranting Hias : Ranting Inul Aneka Model

Selasa, 25 Agustus 2015

Tanaman Obat Tradisional : Mengkudu

(tugas sekolah anak kami, sepertinya berguna juga untuk para pembaca yang lain...)

a. Jenis Tanaman
Mengkudu (Morinda citrifolia) berasal dari Asia Tenggara. Tanaman ini tergolong pada keluarga kopi-kopian. Di Indonesia mengkudu dikenal dengan aneka sebutan : keumeudee (Aceh), pace (Jawa), cangkudu (Sunda), tibah (Bali), dll. Nama lain tanaman ini adalah noni/Java noni (Hawaii).

b. Manfaat Tanaman.
Buah mengkal dan daun mengkudu secara tradisional digunakan oleh masyarakat Aceh sebagai sayur/rujak karena kandungan nutrisinya yang lengkap, seperti protein, vitamin, dan mineral. Selain itu juga dapat digunakan sebagai bahan obat-obatan karena kandungan zat-zat :
  • mineral Selenium menjadi zat antioksidan bagi tubuh,
  • Terpenoid yang dapat membantu proses sintesis organik dan pemulihan sel-sel tubuh,
  • zat anti bakteri yang dapat mematikan bakteri infeksi seperti Pseudomonas aeruginoza, Protens morganii, Staphylococcus aureus, Baccilus subtilis, dan Eschericia coli,
  • Scolopetin sebagai unsur anti peradangan dan anti alergi,
  • asam kaproat dan asam kaprilat sebagai zat antibiotik aktif,
  • zat anti kanker, dan
  • Xeroline dan Proxerorine untuk mengaktifkan protein yang tidak aktif dalam tubuh.
 
c. Cara Berkembang Biak
Mengkudu berkembang biak dengan menanam bijinya. Bisa juga dikembang biakkan dengan cara mencangkok dari dahan tanaman dewasa.

d. Ciri Khusus Tanaman
Pohon mengkudu tidak begitu besar, tingginya antara 4-6 m. Batangnya bengkok-bengkok, berdahan kaku, kasar, dan memiliki akar tunggang yang kuat. Kulit batang coklat keabu-abuan atau coklat kekuningan, tidak berbulu. 
Daunnya hijau tua, tebal mengkilap, tidak berbulu, besar-besar, urat daun menyirip. 
Bunganya putih dan harum. Buah mengkudu adalah buah majemuk, terbentuk dari bakal-bakal buah yang menyatu dengan bonggol di dalamnya. Berwarna hijau ketika mengkal, menjadi putih kekuningan, lunak, berair, dan berbau busuk. Ketika matang. Ada banyak biji kecil di dalam buah mengkudu.

e. Cara Merawat dan Media Tanam
Mengkudu tumbuh subur pada aneka jenis tanah (aluvial, berpasir, berkapur, dll., namun lebih baik pada tanah gembur yang telah dipupuk) di dataran rendah hingga ketinggian 500 m dari permukaan laut. 
Biji mengkudu yang akan ditanam sebaiknya agak dikeringkan dulu agar tidak mudah busuk. Caranya adalah dengan cara memasukkan buah mengkudu matang ke dalam lubang, lalu lubang tersebut ditutup. Hal ini untuk menghindari bau busuk mengkudu. Buah di dalam lubang tersebut akan mengering, hingga bijinya mudah diambil. Biji mengkudu yang relatif sudah mengering ini kemudian dapat kita tanam. 
Biji mengkudu tidak membutuhkan terlalu banyak air. Setelah mulai tumbuh dan berkecambah (30-60 hari), pohon mengkudu kecil ini harus ditempatkan pada tempat yang tidak terkena matahari langsung kecuali pada pagi hari. Setelah tunas tumbuh cukup besar, pohon mengkudu relatif tidak membutuhkan terlalu banyak perawatan. 
Musuh alami pohon mengkudu (seperti halnya tanaman kopi-kopian lain) bisa dikatakan hanyalah kutu perisai. Membasminya dengan semprotan insektisida 0,4% arkotin D-25 dan 0,1% teepal. Disemprot sekali setiap minggu, minimal 3 kali penyemprotan, atau hingga kutu-kutu hilang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar