Handicraft Center kok judulnya 'Pondok Dahar Lauk Jogja'? Mmmm... nama memang tidak perlu literally nyambung, kan? Bisa karena kami memang berasal dari Jogja, bisa juga karena memang pusat hobi kami ini dirintis dari rumah makan mungil kami, Pondok Dahar Lauk Jogja (back to 2011)...
However, pusat hobi kami ini berkarya dalam aneka handicraft
Jogja seperti bambu ulir cendani, vas & meja set gerabah Kasongan, vas kayu minimalis, serta rupa-rupa handicraft yang tak mesti berlabel 'Jogja' semisal bunga rangkai aneka jenis, ranting hias, lukisan bunga, pigura 3D, serta buah & pohon topiary artificial.
Pokoknya Jogja and Florist Enthusiast untuk Anda yang berkediaman di Bekasi dan sekitarnya...

Untuk navigasi cepat ke 'KATALOG UPDATE TERAKHIR' kami, klik di sini...

header gambar laukkita

Hot Items

HOT ITEMS :
* Handicraft Bambu Ulir : Bambu Ulir Cendani Aneka Model
* Handicraft Vas Gerabah : Vas Gerabah Aneka Model
* Handicraft Ranting Hias : Ranting Inul Aneka Model

Selasa, 17 April 2012

Cara Mem-vakum Makanan Yang Tepat (Correct Way in Vacuuming Foods)

Menyimpan makanan dengan alat vakum seperti produk Airlock (kami mendapatkannya sebagai bonus saat membeli hand blender Tokebi) semestinya tetap mengikuti cara yang tepat. Sayangnya, cukup banyak pengguna yang belum memahami benar cara penggunaan kantung vakum seperti Airlock ini. Anda mau tahu bagaimana caranya? Mari kita bahas bersama.



Metode penyimpanan makanan dengan cara vakum mulai diperkenalkan pada paruh akhir 1980-an. Saat itu, beberapa perusahaan mulai membuat dan mempatenkan kantung vakum (vacum sealer) untuk penggunaan rumah tangga. Tujuannya adalah meningkatkan lama simpan makanan serta mencegah pengeringan berlebihan makanan yang dibekukan.
Cara kerja metode vakum ini adalah mengeluarkan oksigen dari dalam kantung/wadah vakum, lalu menyegelnya agar oksigen tidak masuk kembali. Oksigen memang merupakan penyebab dari oksidasi dan pembusukan makanan, sehingga kondisi hampa oksigen akan mencegah makanan dari kedua hal tersebut. Dalam kondisi vakum pun, makanan relatif lebih terjaga cita rasa, warna, serta tingkat kekeringannya (untuk makanan seperti crackers, sereal, atau keripik renyah).
Satu hal yang mungkin terlupakan adalah bahwa memompa keluar udara dari dalam kantung vakum tidak menjamin bahwa seluruh bakteri dari dalam kantung terbuang keluar pula. Sebagian sisa bakteri di dalam kantung bisa jadi merupakan jenis yang memerlukan oksigen untuk dapat hidup dengan baik. Namun, sebagian lagi bisa jadi merupakan jenis yang justru membutuhkan hanya sedikit sekali oksigen untuk dapat hidup dengan baik. Bakteri penyebab penyakit botulisma misalnya, yang berkembang dalam kondisi rendah asam, rendah oksigen, dan temperatur ruangan.
Artinya, kantung vakum sebenarnya belum mampu mencegah perkembangan bakteri secara total. Kantung vakum lebih berfungsi pada menjaga cita rasa, warna, tingkat kerenyahan, serta mencegah pengeringan berlebihan pada makanan yang disimpan.
Jadi, cukup jelas kitanya bahwa makanan yang telah dimasukkan dan divakum di dalam kantung vakum sebenarnya tetap perlu disimpan dalam kulkas pada temperatur antara 0 hingga 7 derajat celcius untuk mencegah aktivitas bakteri yang merugikan makanan. Tidak tepat jika dibiarkan pada temperatur ruangan, meskipun telah divakum.
Sayangnya, dari pengamatan kami ternyata tidak ada instruksi untuk menyimpan kantung vakum di dalam kulkas pada kemasan maupun manual penggunaan Airlock. Bahkan seluruh kalimat instruksi penggunaan pada lembar manualnya tertulis dalam huruf Korea. Yah, mungkin saja tertulis instruksi penyimpanan kantung vakum dalam kulkas, tapi kami tentu tidak dapat membacanya. Untunglah kami memang sebelumnya telah cukup memahami cara penggunaan kantung vakum yang tepat. Anda pun saat ini telah mengetahuinya juga, bukan?


Must have items sista.....
 


Baca juga :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar