(tugas sekolah anak kami, sepertinya berguna juga untuk para pembaca yang lain...)
a. Jenis Tanaman
Mengkudu (Morinda
citrifolia) berasal dari Asia
Tenggara. Tanaman ini tergolong pada keluarga kopi-kopian. Di
Indonesia mengkudu dikenal dengan aneka sebutan : keumeudee
(Aceh), pace (Jawa),
cangkudu (Sunda),
tibah (Bali), dll.
Nama lain tanaman ini adalah noni/Java noni
(Hawaii).
b.
Manfaat Tanaman.
Buah
mengkal dan daun mengkudu secara tradisional digunakan oleh
masyarakat Aceh sebagai sayur/rujak karena kandungan nutrisinya yang
lengkap, seperti protein, vitamin, dan mineral. Selain itu juga dapat
digunakan sebagai bahan obat-obatan karena kandungan zat-zat :
- mineral Selenium menjadi zat antioksidan bagi tubuh,
- Terpenoid yang dapat membantu proses sintesis organik dan pemulihan sel-sel tubuh,
- zat anti bakteri yang dapat mematikan bakteri infeksi seperti Pseudomonas aeruginoza, Protens morganii, Staphylococcus aureus, Baccilus subtilis, dan Eschericia coli,
- Scolopetin sebagai unsur anti peradangan dan anti alergi,
- asam kaproat dan asam kaprilat sebagai zat antibiotik aktif,
- zat anti kanker, dan
- Xeroline dan Proxerorine untuk mengaktifkan protein yang tidak aktif dalam tubuh.
c. Cara Berkembang Biak
Mengkudu berkembang biak
dengan menanam bijinya. Bisa juga dikembang biakkan dengan cara
mencangkok dari dahan tanaman dewasa.
d. Ciri Khusus Tanaman
Pohon mengkudu tidak
begitu besar, tingginya antara 4-6 m. Batangnya bengkok-bengkok,
berdahan kaku, kasar, dan memiliki akar tunggang yang kuat. Kulit
batang coklat keabu-abuan atau coklat kekuningan, tidak berbulu.
Daunnya hijau tua, tebal mengkilap, tidak berbulu, besar-besar, urat
daun menyirip.
Bunganya putih dan harum. Buah mengkudu adalah buah
majemuk, terbentuk dari bakal-bakal buah yang menyatu dengan bonggol
di dalamnya. Berwarna hijau ketika mengkal, menjadi putih kekuningan,
lunak, berair, dan berbau busuk. Ketika matang. Ada banyak biji kecil
di dalam buah mengkudu.
e. Cara Merawat dan Media
Tanam
Mengkudu tumbuh subur
pada aneka jenis tanah (aluvial, berpasir, berkapur, dll., namun
lebih baik pada tanah gembur yang telah dipupuk) di dataran rendah
hingga ketinggian 500 m dari permukaan laut.
Biji mengkudu yang akan ditanam sebaiknya
agak dikeringkan dulu agar tidak mudah busuk. Caranya adalah dengan cara memasukkan buah mengkudu matang ke dalam lubang, lalu lubang tersebut ditutup. Hal ini untuk menghindari bau busuk mengkudu. Buah di dalam lubang tersebut akan mengering, hingga bijinya mudah diambil. Biji mengkudu yang relatif sudah mengering ini kemudian dapat
kita tanam.
Biji mengkudu tidak membutuhkan terlalu banyak air.
Setelah mulai tumbuh dan berkecambah (30-60 hari), pohon mengkudu
kecil ini harus ditempatkan pada tempat yang tidak terkena matahari
langsung kecuali pada pagi hari. Setelah tunas tumbuh cukup besar,
pohon mengkudu relatif tidak membutuhkan terlalu banyak perawatan.
Musuh alami pohon mengkudu (seperti halnya tanaman kopi-kopian lain)
bisa dikatakan hanyalah kutu perisai. Membasminya dengan semprotan insektisida 0,4% arkotin D-25 dan 0,1%
teepal. Disemprot sekali setiap minggu, minimal 3 kali penyemprotan, atau
hingga kutu-kutu hilang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar